Suara.com - Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Ujang Komaruddin menilai kisruh yang terjadi dalam internal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) saat ini, antara Plt Ketum Mardiono melawan kubu almarhum Abraham Lunggana alias Lulung dikarenakan partai lambang kakbah itu saat ini terlalu mengekor dengan kekuasaan.
Sebelumnya kisruh ini diawali saat Mardiono memutuskan merombak susunan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP DKI termasuk anak Lulung, Guruh Tirta Lunggana selaku Ketua DPW beserta para ulama di Majelis Syariah DPW. Gerbong Lulung ini juga kebanyakan sudah mengundurkan diri.
"Ya inilah kekurangan, kesalahan PPP saat ini terjadi karena terlalu mengekor pada kekuasaan," ujar Ujang saat dikonfirmasi, Minggu (12/2/2023).
Menurut Ujang, secara politik pihak berkuasa saat ini sangat bersebrangan dengan Anies Baswedan yang didukung gerbong Lulung.
Dukungan Meluas
Dikhawatirkan jika DPW PPP DKI yang mendukung Anies sebagai Capres didiamkan malah akan membuat dukungan pada eks Gubernur DKI itu di internal partai semakin meluas.
"Sehingga PPP tidak bisa melakukan apa-apa selain memecat mereka yang ingin mendukung Anies," ucapnya.
Karena itu, konflik internal yang akhirnya muncul ini sudah tak bisa lagi dihindari. Bahkan, lebih buruknya lagi PPP tidak bisa lolos ambang batas atau parliamentery thereshold dua persen.
"Mardiono mungkin daripada mereka mendukung Anies Baswedan, mereka disingkirkan, mereka diganti, tapi risikonya atau konsekuensinya PPP ya terjadi konflik, terjadi gejolak," katanya.
Baca Juga: Plt Ketum PPP Sebut Sandiaga Uno Dapat Restu Prabowo Subianto Gabung Partai Kakbah
Sebelumnya, Anggota Majelis Pertimbangan DPW PPP Jakarta Maman Firmansyah mengkritik Mardiono yang merombak kepengurusan DPW PPP DKI.