Suara.com - Partai Buruh meyakini akan melenggangkan kadernya merebut kursi DPRD DKI pada Pemilihan Legislatif (Pileg) DKI 2024 mendatang. Hal ini didasari oleh dukungan kelas pekerja di Ibu Kota.
Ketua Bappilu Exco Partai Buruh Ilhamsyah mengemukakan, setelah 2009 tak berpartisipasi dalam Pemilu, 13 kelompok kelas pekerja mendorong agar Partai Buruh kembali bangkit. Mereka terdiri dari masyarakat sipil hingga jaringan rakyat miskin kota.
"Salah satu yang memicu konsolidasi besar gerakan masyarakat sipil adalah kekalahan demi kekalahan gerakan masyarakat terutama terkait UU Cipta Kerja," ujar Ilhamsyah, Minggu (12/2/2023).
Dalam Pileg 2024 mendatang, pihaknya menargetkan enam kursi wakil rakyat Jakarta bisa diraih. Iya yakin target bisa dicapai karena warga Jakarta kebanyakan adalah kelas pekerja.
"Khusus DKI, kami menargetkan untuk kursi DPRD itu minimal enam kursi. Kenapa? Karena kami sadar dan tahu di DKI ini mayoritas pemilih itu adalah masyarakat kelas pekerja," tuturnya.
"Di situ ada buruh pabrik, buruh toko, buruh perkantoran, pedagang kecil, tukang ojek, sopir, tukang tambal ban, semua adalah bagian kelas pekerja," katanya menambahkan.
Basis massa yang terdiri dari kelompok pekerja di Jakarta juga disebutnya merupakan kunci bagi peningkatan elektabilitas Partai Buruh. Ia yakin bisa meraih banyak suara di wilayah permukiman padat penduduk hingga industri seperti di Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Jakarta Timur.
"Dalam pertarungan Pemilu 2024 tentu kami tak mau terlalu muluk-muluk. Tapi dengan kekuatan organisasi inisiator Partai Buruh yang berbasis di Jakarta, tentu kami optimis bisa memperoleh enam kursi DPRD DKI," katanya.