Suara.com - Partai Amanat Nasional atau PAN menyambut baik rencana peleburan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagasnya bersama Golkar dan PPP dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) yang digagas Gerindra bersama PKB untuk Pilpres 2024.
Wacana peleburan kedua koalisi itu muncul usai Partai Golkar melakukan pertemuan dengan PKB di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (10/2).
"PAN selaras dengan Golkar, akan senang dan bergembira jika PKB dan KIR dapat bergabung, berkoalisi, dan bersanding dengan KIB," kata Viva kepada wartawan, Sabtu (11/2/2023).
Menurutnya, KIR akan menambah kekuatan politik dan menambah basis konstituen di Pilpres 2024. Sehingga, kata dia, dengan demikian pasangan calon yang akan diusung berpotensi untuk memenangkan Pilpres.
"Jika PKB bersama KIB itu akan saling menguatkan, tidak akan jeruk makan jeruk karena masing-masing partai politik yang di KIB telah memiliki basis konstituennya masing-masing," tuturnya.
"PKB akan menjadi energi baru bagi KIB dan sebaliknya, KIB akan menjadi energi terbarukan bagi PKB dan KIR," sambungnya.
![Tiga ketua umum partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu yakni Mardiono (PPP), Airlangga Hartarto (Golkar), dan Zulkifli Hasan (PAN) menggelar pertemuan di Kota Makassar, Minggu 6 November 2022 [SuaraSulsel.id/Istimewa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/11/07/26761-koalisi-indonesia-bersatu.jpg)
Terkait dengan siapa yang akan diusung sebagai paslon di pilpres nanti jika kedua koalisi melebur, Viva menyatakan hal itu bisa diputuskan bersama.
"Soal siapa yang akan diusung sebagai paslon di pilpres, akan ditentukan kemudian. Hal itu tidak akan terlalu rumit dan dibuat sederhana saja. Tidak akan voting, tetapi melalui musyawarah mufakat. Yang penting seluruh anggota koalisi dapat menerima platfotm dan kerja koalisi untuk 10 tahun ke depan. Untuk itu maka paslon yang diusung wajib menang," pungkasnya.
Rencana Peleburan
Sebelumnya, Partai Golkar terbuka meleburkan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR). Menurut Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto bergabungnya dua koalisi menjadi satu tentu menjadi lebih baik secara kekuatan.