Suara.com - Profil Geisz Chalifah saat ini identik dengan pendukung Anies Baswedan. Geisz bahkan rela meletakkan jabatannya sebagai komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk awal tahun ini, salah satunya demi mendukung Anies maju ke pemilihan presiden 2024. Jejak politik Geisz juga lekat dengan Anies.
Baru-baru ini dia memberi pernyataan siap maju dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2024 untuk melanjutkan program-program Anies Baswedan.
Kendati demikian, Geisz mengaku belum melakukan komunikasi serius dengan partai manapun. Hanya saja dia kerap berseloroh akan siap jika didapuk jadi calon gubernur DKI Jakarta 2024.
Loyal Kepada Anies Baswedan
Baca Juga: CEK FAKTA: Mobil Gibran Diserang Usai Unggah Foto Anies Pakai Baju KPK, Benarkah?
Geisz Chalifah secara terang-terangan mengaku loyal kepada Anies Baswedan. Saat mundur dari jabatan sebagai komisaris Ancol, dia menyebut tempat wisata di Jakarta Utara itu kondisinya sudah sangat membaik, termasuk berhasil bertahan melewati badai pandemi Covid-19.
Alasan dia yang kedua adalah meringankan tugas PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Santoso yang diisukan bakal menyingkirkan orang-orang di pihak Anies Baswedan dari Pemprov DKI Jakarta. Dengan demikian, jika Geisz mundur, Heru tak perlu lagi susah-susah mencopotnya dari jabatan komisaris Ancol.
Siap Bayari Utang Rp50 Miliar Anies Baswedan
Elektabilitas Anies Baswedan terancam turun setelah utangnya senilai Rp50 miliar terkuak ke permukaan. Uang itu dia pinjam dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno saat keduanya berpasangan dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2018.
Geisz Chalifah menegaskan siap pasang badan membayari utang Anies ke Sandiaga dengan syarat, yakni perjanjian antara dua tokoh itu dibuka dan dijelaskan ke publik.
Baca Juga: CEK FAKTA: Makin Panas, Sandiaga Uno Bawa ke Ranah Hukum Soal Hutang Anies Baswedan Rp50 Milyar
“Saya katakan di sini, Geisz Chalifah yang menyatakan, buka. Kalau ada terbuka benar masih ada utangnya, per hari ini juga akan saya carikan dana Rp 50 miliar untuk dibayar,” ujar Geisz, dikutip dari akun Twitter pribadi pada Rabu (8/2/2023) sebagaimana dilansir dari Warta Ekonomi (media partner Suara.com).
Menurut dia, jika perjanjian tersebut tidak dibuka, maka ia akan sulit melakukan pembayaran utang tersebut. Geisz menjelaskan, persoalan itu tidak enak dibicarakan, karena dirinya dengan Sandiaga Uno berteman.
Demikian juga ia sangat menghormati Prabowo Subianto, Ketua Umum Gerindra yang dikabarkan terlibat dalam perjanjian utang antara Anies dan Sandi.
“Soal-soal kaya gini nggak enak dibicarakan karena kita ini berteman. Saya berteman dengan Sandi. Saya menghormati Pak Prabowo. Saya menghormati semua orang-orang itu. Lantas kita berbicara yang semuanya serba setengah, tidak selesai. Ini hanya membangun pertikaian,” ujarnya.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni