Suara.com - Belakangan ini mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan disebut punya utang Rp 50 miliar pada Sandiaga Uno. Hal itu diungkap oleh Waketum Partai Golkar Erwin Aksa yang pernah jadi tim pendukung Anies-Sandiaga dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta tahun 2017.
Namun keduanya menyampaikan pendapat berbeda soal status utang Rp 50 miliar itu. Sandiaga mengaku enggan memperpanjang persoalan itu karena ia menganggap Anies sebagai seorang sahabat. Sedangkan perwakilan tim kecil Anies, Hendri Satrio atau Hensat mengklaim utang telah selesai saat keduanya memenangkan Pilgub DKI Jakarta 2017.
Lantas berapa dana yang dihabiskan buat kampanye Anies-Sandiaga Pilgub DKI 2017 silam? Simak penjelasan berikut ini.
Dana Kampanye Anies-Sandiaga di Pilgub 2017
Baca Juga: Kasus Formula E Kembali Mencuat, Ini Kata Pengamat Hukum Soal Pencapresan Anies Baswedan
Pengeluaran dana kampanye Anies Baswedan-Sandiaga Uno disebut telah tercatat sebesar Rp 19,03 miliar sampai 30 November 2016. Hal itu disampaikan Sandiaga sendiri pada Desember 2016 lalu dengan mengungkap bahwa pengeluaran terbesar adalah kampanye dalam bentuk tatap muka dengan warga.
"Pertemuan tatap muka dengan warga adalah yang paling besar pengeluarannya sebanyak 39 persen," kata Sandiaga ketika itu.
Sandiaga kemudian merinci jumlah pengeluaran kampanye bersama Anies itu. Ia mengungkap dana pengeluaran untuk pertemuan terbatas sebanyak lima persen dan pembuatan desain alat peraga kampanye sebesar empat persen. Selain itu ada pengeluaran penyebaran bahan kampanye sebesar 36 persen, kegiatan lain yang tidak melanggar larangan kampanye dan peraturan perundang-undangan sebesar empat persen dan pembelian peralatan sebesar satu persen.
Sedangkan untuk penerimaan sumbangan dana kampanye Anies dan Sandiaga sebesar Rp 19,08 miliar. Sumber penerimaan dana kampanye itu berasal dari Sandiaga sebesar Rp 17,2 miliar dan Anies sebesar Rp 0,4 miliar. Ada juga penerimaan sumbangan dari partai Gerindra sebesar Rp 0,75 miliar, Partai Keadilan Sejahtera sebesar Rp 0,35 miliar dan badan usaha sebesar Rp 0,36 miliar.
Sandiaga Iklhas Soal Utang Anies
Baca Juga: Hersubeno Arief Bongkar Dokumen Hutang Piutang Anies ke Sandiaga Uno
Sandiaga menyikapi dengan ikhlas utang Anies senilai Rp 50 miliar dalam kampanye Pilgub 2017 lalu. Sikap ikhlas itu dilakukan Sandiaga setelah melakukan shalat istiqharah.
"Setelah saya shalat istiqharah, setelah saya menimbang berkoordinasi dengan keluarga, saya tidak ingin melanjutkan pembicaraan mengenai ini dan lebih baik nanti para pihak yang mengetahui untuk bisa menyampaikan," kata Sandi saat ditemui di acara Resepsi 1 Abad NU di Stadion Delta Sidoarjo pada Selasa (7/2/2023).
Selain itu Sandiaga ingin pembahasan soal utang Anies dihentikan. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) ini enggan membahas persoalan di masa lalu karena ingin fokus menghadapi dinamika politik jelang Pemilu 2024.
Utang Anies Sudah Selesai
Sementara itu Hensat membenarkan ada perjanjian tertulis soal utang piutang yang melibatkan Anies dengan Sandiaga. Ia mengaku melihat isi perjanjian tersebut.
Tetapi status utang disebutnya sudah selesai karena dalam perjanjian disebutkan Anies akan membayar utang jika keduanya kalah dalam Pilgub DKI Jakarta 2017. Namun sebalinya, utang tak perlu dikembalikan jika keduanya sukses menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
"Di perjanjian tertulis kalau kalah, Anies harus mengembalikan semuanya, semua biaya pada saat pilgub, tapi bila menang, selesai. Jadi pokoknya beres deh, nggak usah dibalikin," kata Hensat pada Selasa (7/2/2023).
Kontributor : Trias Rohmadoni