Suara.com - Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga menilai, bubarnya relawan Ganjar Pranowo (GP) Mania yang diketuai Immanuel Ebenezer disinyalir akan berpindah haluan untuk mendukung figur bakal calon presiden lain.
Awalnya, ia mengatakan, alasan GP Mania bubar lantaran tugasnya sudah selesai menaikan elektabilitas Ganjar, dianggap perlu dipertanyakan.
"Klaim GP Mania meroketkan elektabilitas Ganjar tentu layak dipertanyakan. Sebab, relawan Ganjar sangat banyak, sehingga sulit menyatakan tingginya elektabilitas Ganjar semata kerja GP Mania," kata Jamiluddin kepada wartawan, Rabu (8/2/2023).
Sehingga, kata dia, GP Mania perlu menjelaskan berapa persen kontribusinya dalam meningkatkan elektabilitas Ganjar. Hal itu diperlukan agar GP Mania tidak merasa hebat sendiri dan terkesan mengabaikan hasil kerja relawan lainnya.
Baca Juga: Puji Komitmen NU Buat Bangsa, Ganjar Pranowo Ogah Komentari Soal Capres-cawapres
Dengan demikian, dapat diketahui kontribusi GP Mania dalam meningkatkan elektabilitas Ganjar. Kontribusi relawan lainnya juga akan diketahui dengan pasti.
Pembubaran GP Mania secara mendadak, ujar dia, mungkin karena masalah lain. Diantaranya, peluang Ganjar yang semakin kecil untuk diusung PDIP atau koalisi lainnya menjadi capres.
"Kemungkinan itu sangat besar mengingat hingga saat ini belum ada partai atau koalisi yang akan mengusung Ganjar. PDIP saja kemungkinan besar akan mengusung Puan Maharani menjadi capres," tuturnya.
Sehingga, kata dia, logis apabila GP mania menarik dukungannya dengan membubarkan diri. Dengan begitu, kerja GP mania tidak sia-sia.
Kemungkinan lain, menurutnya, GP Mania sengaja dibubarkan setelah melihat arah dukungan Joko Widodo bukan kepada Ganjar. Ada kemungkinan Jokowi akan memberi dukungan kepada capres tertentu.
Baca Juga: Manuver Keras Relawan Jokowi: Mendadak Bubarkan GP Mania, Batal Dukung Ganjar
"Indikasi itu akan terlihat bila nantinya GP Mania setelah dibubarkan berubah nama. Setelah nama berubah, kemudian relawan itu memberikan dukungan kepada vapres yang direstui Jokowi," tuturnya.
"Kalau itu yang terjadi, maka bubarnya GP Mania bukan karena elektabilitas Ganjar sudah meroket. GP Mania sengaja dibubarkan untuk berganti nama, kemudian akan diarahkan untuk mendukung capres tertentu yang direstui Jokowi," sambungnya.