Fakta-fakta Perjanjian Utang Piutang Anies dan Sandiaga Uno, Kesepakatan Rp 50 M Buat Pilkada DKI

Farah Nabilla Suara.Com
Senin, 06 Februari 2023 | 13:32 WIB
Fakta-fakta Perjanjian Utang Piutang Anies dan Sandiaga Uno, Kesepakatan Rp 50 M Buat Pilkada DKI
Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. (Ummi Saleh/Suara.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perjalanan Anies Baswedan menyiapkan diri untuk berjuang di Pilpres 2024 bertemu dengan berbagai isu, salah satu yang paling baru ialah adanya perjanjian utang piutang dengan Sandiaga Uno. Padaha belum lama ini ia diduga punya perjanjian dengan sosok Prabowo Subianto.

Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno membeberkan bahwa Anies dan Prabowo sempat meneken sebuah perjanjian politik yang isinya hingga kini menjadi misteri. 

Meski isu tersebut hingga kini belum rampung kejelasannya, Anies kembali menghadapi isu soal utang piutang dengan Sandiaga Uno.

Berikut fakta-fakta yang telah terungkap sejauh ini terkait keberadaan isu utang piutang antara Anies baswedan dengan Sandiaga Uno

Baca Juga: Presiden Jokowi Singgung Elektabilitas Prabowo di Acara HUT Partai Gerindra

Anies teken 3 surat perjanjian

Surat perjanjian yang diteken oleh Anies disebut berjumlah 3 buat dan salah satu di antaranya adalah utang piutang dengan Sandiaga Uno.

Keberadaan utang piutang tersebut diungkap oleh Wakil Ketua Umum Golkar Erwin Aksa dalam podcast Akbar Faizal Uncesored di Youtube, Sabtu (4/2/2023).

Anies utang ke Sandiaga sebesar Rp 50 miliar

Erwin mengungkap Anies Baswedan meneken surat untuk meminjam uang sebesar Rp 50 miliar dari Sandiaga Uno saat sang eks Gubernur DKI Jakarta berjuang di Pilkada 2017. Uang senilai miliaran Rupiah itu digunakan untuk membiayai logistik Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.

Baca Juga: Selesai ASEAN Tourism Forum 2023, Ini Pesan Menparekraf kepada Dunia

Diduga bahwa surat utang piutang tersebut dirumuskan oleh Rikrik Rizkiyana yang belakangan diangkat menjadi Komisaris Perumda Pasar Jaya saat Anies menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

"Itu memang waktu putaran pertama, ya. Logistik juga susah. Jadi, ya, yang punya logistik kan Sandi. Sandi kan banyak saham, likuiditas bagus, dan sebagainya. Ya ada perjanjian satu lagi, yang saya kira itu yang ada di Pak Rikrik itu," kata Erwin dalam wawancara dengan Akbar Faizal.

"Intinya kalau tidak salah itu perjanjian utang piutang barangkali ya. Ya pasti yang punya duit memberikan utang kepada yang tidak punya duit. Kira-kira begitu. Karena yang punya likuiditas itu Pak Sandi kemudian memberikan pinjaman kepada Pak Anies," lanjut Erwin.

Erwin pesimis jika utang sudah lunas

Erwin mengungkap bahwa Anies Baswedan sempat mengalami kendala logistik kala berjuang di putaran pertama Pilkada 2017 silam sehingga harus merelakan diri meminjam uang dari Sandiaga.

Lebih lanjut Erwin menduga bahwa Anies hingga kini belum selesai melunasi utangnya dengan Sandiaga itu.

"Karena waktu itu putaran pertama kan ya namanya juga lagi tertatih-tatih kan waktu itu. Jadi kira-kira begitu. Yang itu saya lihat. Dan itu ada di Pak Rikrik. Nilainya berapa, ya, Rp 50 miliar barangkali. (Apakah sudah lunas?) Saya kira belum barangkali, ya," klaim Erwin.
 

Kontributor : Armand Ilham

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI