Suara.com - Wakil Ketua Umum Golkar sekaligus Keponakan Jusuf Kalla (JK) Erwin Aksa mengungkapkan pernyataan mengejutkan lantaran menyebut Anies Baswedan utang Rp50 miliar ke Sandiaga Uno. Bahkan, menurut Erwin, utang tersebut mungkin belum lunas.
Utang tersebut, kata Erwin, digunakan saat Anies Baswedan membutuhkan dana besar guna mendukungnya dalam pencalonan Gubernur DKI Jakarta pada 2017 silam.
Menurut Erwin yang juga mengaku sebagai tim sukses pasangan Anies-Sandi di Pilkada Jakarta 2017 itu, uang tersebut tertuang dalam surat perjanjian utang-piutang yang disusun oleh pengacara Sandiaga Uno, Rikrik Rizkiyana.
"Waktu putaran pertama, ya. Logistik juga susah. Jadi, ya, yang punya logistik kan Sandi. Sandi kan banyak saham, likuiditas bagus, dan sebagainya,” ujar dia dalam Erwin dalam Podcast Akbar Faizal Uncensored dikutip dari kanal Youtube terkait, pada Senin (6/2/2023).
Baca Juga: Ridwan Kamil Mohon Pamit ke Warga Jawa Barat, Sinyal Maju ke Pilpres 2024?
Ia menambahkan, ada satu perjanjian lainnya yang diketahui oleh Rikrik. Menurut Erwin, perjanjian itu berisi rincian pinjaman Anies Baswedan pada Sandiaga Uno.
“Intinya kalau tidak salah itu perjanjian utang piutang barangkali ya. Ya pasti yang punya duit memberikan utang kepada yang tidak punya duit. Kira-kira begitu,” kata dia dalam Podcast berjudul ‘ Nasdem Serahkan Diri ke Golkar : Ternyata Anies Masih Utang Rp50 M ke Sandiaga Uno’ itu.
“Karena waktu itu putaran pertama kan ya namanya juga lagi tertatih-tatih kan waktu itu. Jadi kira-kira begitu. Yang itu saya lihat. Dan itu ada di Pak Rikrik. Nilainya berapa, ya, Rp 50 miliar barangkali. (Apakah sudah lunas?) Saya kira belum barangkali, ya,” sambung Erwin.
Tidak hanya mengetahui, Erwin mengungkapkan, Rikrik bahkan menyimpan perjanjian tersebut. Ia sendiri menegaskan bahwa hal itu bukan hanya bualan belaka.
Namun demikian, ia mengatakan, saat ini tidak tahu kelanjutan dari perjanjian tersebut.
Baca Juga: Anies Baswedan Utang Rp50 Miliar ke Sandiaga Uno untuk Pilgub DKI Jakarta?
"aya nggak tahu sekarang. Nggak tahu kalau itu (kelangsungan perjanjian),” kata dia.