PDIP Tetap Dukung Sistem Pemilu Secara Tertutup, Sekjen Hasto: Berpolitik Terkadang Harus Melawan Arus

Jum'at, 03 Februari 2023 | 12:16 WIB
PDIP Tetap Dukung Sistem Pemilu Secara Tertutup, Sekjen Hasto: Berpolitik Terkadang Harus Melawan Arus
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di acara Seminar Nasional Daulat Pangan Wujudkan Kesejahteraan Petani dan Konsolidasi Program Mari Sejahterakan Petani (MSP) di Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (3/2/2023). (Suara.com/Bagaskara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, menegaskan bahwa dalam berpolitik kadang harus melawan arus, termasuk menyangkut perdebatan mengenai sistem pemilihan proporsional tertutup.

Menurut Hasto, pesan dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, dalam menempuh jalan ideologi bukanlah jalan yang mudah dan mulus. Ia mengatakan, semua harus dipenuhi dengan perjuangan panjang.

Hal itu disampaikan Hasto dalam sambutannya di acara Seminar Nasional Daulat Pangan Wujudkan Kesejahteraan Petani dan Konsolidasi Program Mari Sejahterakan Petani (MSP) di Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (3/2/2023).

"Berpolitik memang terkadang melawan arus, yang disampaikan oleh Ibu Megawati Soekarnoputri, menempuh jalan ideologi bukanlah jalan yang mulus, tetapi jalan yang terjal bahkan kadang berliku, penuh dengan jebakan-jebakan politik," kata Hasto.

Baca Juga: Program Pengamatan Tsunami BRIN Mangkrak di era Jokowi, DPR Pertanyakan Alasannya

PDIP memang memiliki sikap berbeda spal sistem pemilu terlebih untuk 2024. Di mana, PDIP secara tegas menyatakan tetap memilih sistem proporsional tertutup.

Kendati kekinian 8 fraksi di DPR RI mengambil sikap menolak menggunakan sistem Proporsional Tertutup dan memilih menggunakan sistem proporsional terbuka di Pemilu.

Hasto lantas menyinggung soal jika pemilu digelar secara proporsional terbuka, di mana nanti untuk anggota DPR tidak hanya berbasis popularitas apalagi berbasis nepotisme.

"Menjadi anggota dewan tidak hanya bisa mengandalkan saya keluarga pejabat a, saya istri dari pejabat b, saya anak dari pejabat c, itu kalau proporsional terbuka," tuturnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, PDIP tegas tetap memilih sistem proporsional tertutup sebagai cara mengenal permasalahan dan mencari solusi bagi rakyat dan petani. Berbeda, kata dia, dengan sistem proporsional terbuka yang cenderung menempatkan parpol kurang bertanggung jawab mempersiapkan kualitas kadernya

Baca Juga: Jokowi Melunak, Anies Baswedan Bisa Jadi Alat Tekan Megawati Seokarnoputri Capreskan Ganjar Pranowo Dengan Tiket PDIP

"Kalau proporsional tertutup, bisa menjadi anggota dewan, karena saya mengenal petani Indonesia, saya mengenal masalah petani Indonesia dan ini solusi bagi petani Indonesia, itu proporsional tertutup. Based on quality, ini yang harus kita persiapkan sebaik-baiknya," ujarnya.

Terakhir, Hasto mengatakan, jika kekinian pendukung sistem proporsional terbuka menuduh sistem tertutup akan seperti membeli kucing dalam karung, menurutnya hal itu tidak berdasar.

"Pemimpin yang ada di PDI Perjuangan saat ini (Jokowi, Ganjar, Risma, Pramono Anung, Abdullah Azwar Anas,), semua lahir dari proporsional tertutup. Karena kita di partai sudah menyiapkan,” tuturnya.

“Karenanya, kita komitmen ingin ingin mencari di dalam rekrumen anggota legislatif, adalah mereka yang betul-betul hebat untuk ditempatkan,” sambungnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI