Suara.com - SEPEKAN usai berbicara empat mata dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Surya Paloh bertandang ke kantor DPP Golkar di Slipi, Jakarta Barat. Paloh tiba pada pukul 11.00 WIB, didampingi Johnny G Plate dan Sugeng Suparwoto selaku Sekjen dan Ketua DPP Nasdem beserta jajaran pengurus lainnya.
Kedatangan mereka disambut langsung oleh Airlangga Hartarto selaku Ketua Umum beserta jajaran elite partai Golkar lainnya. Kedatangan Surya Paloh dan jajarannya itu dianggap Airlangga sebagai kunjungan balasan.
Sebelumnya dirinya sebagai Ketua Umum Golkar sudah terlebih dahulu bertandang ke DPP NasDem beberapa waktu lalu. "Tentu ini kan silaturami lanjutan sesudah partai Golkar datang ke partai NasDem. Jadi ini pertama kali pak Surya Paloh berkunjung ke partai Golkar pasca Covid," ucap Airlangga.
Anggap Golkar Prioritas
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengunjungi DPP Golkar untuk bertemu Airlangga Hartarto pada Rabu siang. Kunjungan itu mengundang pertanyaan tersendiri mengapa dilakukan NasDem mengingat kedua partai berbeda koalisi.
Sebagaimana diketahui NasDem, kendati belum resmi mendeklarasikan koalisi, namun sudah bersepakat bersama Demokrat dan PKS untuk mendukung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden 2024 melalui Koalisi Perubahan. Sementara Golkar sudah berkoalisi dengan PAN dan PPP di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Lantas mengapa Paloh lebih memilih bertandang ke Golkar, bukan bersama-sama bertemu dengan PKS dan Demokrat untuk lebih mematangkan Koalisi Perubahan? Menanggapi pertanyaan itu, Paloh memberikan jawaban. "Kenapa harus berkunjung ke Golkar? Prioritas bagi NasDem," kata Paloh di DPP Golkar.
Ada satu romantisme, satu perjalanan, terutama sejarah perjalanan hidup pribadi dirinya yang tidak bisa dilepaskan dengan Golkar. Paloh yang sejak remaja usia 16 tahun mengaku sudah berada di barisan Golkar.
Karena itu tentu Golkar punya cerita sendiri, mengingat karir politiknya di Golkar mencapai 43 tahun. "Jadi terlepas apapun juga kekurangan satu sama lain, tapi modal kebersamaan catatan sejarah saling pemahaman, ya gak salah dibilang alumni Golkar, ya itu memang benar adanya. Jadi prioritas," ucap Paloh.
Ia juga menjawab pertnyaan mengapa NasDem belum berkunjung kembali ke partai lain, termasuk partai-partai di dalam penjajakan Koalisi Perubahan. "Yang lain kami memang baru mencoba, baru mencoba," ujarnya.