Suara.com - Loyalis Anies Baswedan, Geisz Chalifah, kembali menyinggung soal taruhan mobil Alphard yang sempat disampaikan Pendiri Cyrus Network dan Pengamat Politik Hasan Nasbi.
Pada Juni 2022 lalu, Hasan memprediksi Anies tak akan bisa menjadi Calon Presiden (Capres). Namun kekinian Anies telah mendapatkan dukungan dari PKS, NasDem, dan Demokrat, alias memenuhi syarat dengan lebih dari 20 persen kursi parlemen.
Meski Hasan sempat bertaruh Alphard, Geisz tidak berniat menagihnya. Namun, ia mempertanyakan kapabilitas dari Hasan selaku pengamat politik dalam melakukan analisa politik.
"Yang penting itu adalah analisa politiknya berarti selama ini memang tidak kapabel, iya kan dia pengamat politik. Berarti analisanya dia tidak nyambung," ujar Geisz saat dikonfirmasi, Rabu (1/1/2023).
Baca Juga: Terikat Kontrak Politik dengan Prabowo, Anies Dinilai Bakal Problematik Jika Nekat Maju Pilpres
Soal taruhan Alphard, Geisz sebenarnya sempat ingin menerima tantangan itu karena sudah yakin Anies bakal dapat tiket Capres. Namun, ia mengurungkan niat karena tak mau dianggap angkuh.
"Saya waktu itu cuma tidak mau terlibat dalam keangkuhan saja, walaupun saya yakin, tapi yaudahlah saya tidak melayani. Memang itu orang over PD (Percaya Diri) dan berlebihan," ucapnya.
Selebihnya, ia mengaku senang dengan dipenuhinya syarat ambang batas atau presidential thereshold 20 persen setelah ketiga partai itu menyatakan secara resmi mendukung Anies. Ia yakin partai lain pun dalam waktu dekat juga akan ikut bergabung.
"Itu menyenangkan ya, menggembirakan, dengan adanya tiga partai sudah deklarasi resmi kepada pak Anies itu Insyaallah pak Anies bisa lolos lah sebagai bakal calon Presiden," pungkasnya.
Sebut Kans Anies Capres Kecil
Sebelumnya, Pendiri Cyrus Network dan Pengamat Politik, Hasan Nasbi mengatakan kans eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menjadi Calon Presiden (Capres) sangat kecil. Bahkan, ia berani bertaruh mobil Alphard atas prediksinya ini.
Menurut Hasan, berdasarkan kalkulasi perkiraan koalisi saat ini, Anies yang tak punya partai akan sulit untuk diusung. Kesempatan Anies disebutnya hanya ada di Calon Wakil Presiden (Cawapres).
"Kalau mau jadi Capres berat. Dari semua sisi, kalkulasi matematikanya susah. Tapi kalau jadi Cawapres masih mungkin," ujar Hasan saat acara diskusi Total Politik bertajuk Anies-Ganjar di Tikungan Koalisi, Minggu (19/6/2022).
Mendengar pernyataan Hasan, Co-Host Diskusi, Arie Putra menantang Hasan taruhan atas prediksinya itu. Hasan pun menyanggupinya.
"Boleh taruhan, taruhan (mobil) Alphard," kata Hasan disambut tawa para narasumber dan undangan.
Hasan menjelaskan, kemungkinan Anies untuk menjadi Capres kecil karena tak punya tempat di koalisi partai. PDIP yang sudah memenuhi presidential thereshold atau ambang batas minimal mengusung Capres 20 persen kemungkinan mendorong Ganjar Pranowo atau kadernya yang lain.
Pemegang suara terbanyak kedua, Gerindra juga pasti menjadi pemimpin koalisi karena mengusung Prabowo Subianto. Selanjutnya, Koalisi Indonesia Bersatu yang berisi Golkar, PPP, dan PAN juga kemungkinan akan mengusung Airlangga Hartarto.
Ada juga Koalisi Semut Merah yang beranggotakan Demokrat, PKB, dan PKS juga kemungkinannya kecil mengusung Anies.
Sisanya, NasDem yang sudah jelas ingin mengusung Anies dan partai menengah lainnya juga disebutnya hanya akan mengekor ke pimpinan koalisi yang sudah ada.
"Kan sekarang yang mengusungkan coba lihat, Nasdem sama PKS lah. PKS sama Nasdem itu menurut saya hanya bisa mengusulkan Calon Wakil Presiden, bukan Calon Presiden," ucapnya.