Suara.com - Partai NasDem memastikan tetap bersama dan mendukung Anies Baswedan. NasDem menegaskan tidak akan ke mana-mana, apalagi sampai bermanuver meninggalkan Anies yang telah mereka usung sebagai bakal calon presiden.
Penegasan itu disampaikan Ketua DPP NasDem Willy Aditya menjawab anggapan dan berbagai spekulasi yang dikaitkan dengan NasDem akan melepaskan Anies. Terlebih setelah absennya perwakilan dari NasDem saat tim kecil melakukan konferensi pers ihwal dukungan PKS terhadap Anies pada Senin (30/1) malam.
Anies kini telah mengantongi tiket untuk mencalonkan diri sebagai presiden usai PKS menggenapkan dukungan dari NasDem dan Demokrat.
Karena itu, Willy berujar jika ada anggapan-anggapan NasDem akan meninggalkan Anies, itu merupakan halusinasi dan fitnah.
Baca Juga: Kantongi Tiket Nyapres 2024, Anies Dinilai Bakal Hadapi Banyak Gangguan
"Itu cuma halu saja. Fitnah lebih kejam dari pembunuhan," kata Willy dihubungi, Selasa (31/1/2023).
Willy mengatakan ketidakhadirannya mewakili NasDem di konferensi pers tim kecil itu lantaran dirinya sedang mendampingi Anies bersafari di Nusa Tenggara Barat. Kegiatan mendampingi Anies itu sekaligus menegaskan posisi NasDem yang terus konsisten bersama Anies.
"Saya lagi sama Pak Anies keliling NTB," kata Willy.
Willy juga memastiskan ke depan Koalisi Perubahan yang dibangun NasDem, PKS Demokrat tetap solid, sebagaimana yang telah ditegaskan Demokrat dan PKS.
"Ini ekspresi dari kerja tim kecil yang solid," kata Willy.
Baca Juga: PKS Resmi Dukung Anies Nyapres, Demokrat: Deklarasi Koalisi Perubahan Tingga Menunggu Waktu
Sebelumnya, penyampaian dukungan dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk Anies sebagai bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan, tanpa dihadiri perwakilan dari Partai NasDem.
Konferensi pers di kawasan Bandara Soekarno-Hatta itu hanya dihadiri perwakilan dari Anies, yakni Sudirman Said. Kemudian perwakilan dari Partai Demokrat, Sekjen Teuku Riefky Harsya dan Koordinator Juru Bicara Herzaky Mahendra Putra. Sedangkan PKS, ada Wakil Ketua Majelis Syuro Sohibul Iman, Ketua DPP Bidang Polhukam Muzzammil Yusuf, dan Juri Bicara Pipin Sopian serta Muhammad Kholid.
Ketidakhadiran perwakilian NasDem ini menjadi tanda tanya sendiri. Tetapi membantah segala spekulasi sebelum berkembang, Sudirman Said meluruskan.
Ia berujar meski tanpa kehadiran perwakilan NasDem, seluruh pergerakan, kegiatan, hingga pada konferensi pers semalam sudah melalui pembicaraan tiga pargai melalui tim kecil. Dengan begitu, posisi NasDem juga mengetahui secara runut dan detail perkembangan penjajakan koalisi yang ada.
"Sehingga seluruh materi dibahas dengan runut, dengan konsisten," kata Sudirman, Senin (30/1/2023).
Rencananya, Ketua DPP NasDem Sugeng Suparwoto dijadwalkan ikut hadir, namun batal lantaran ia masih bertugas melakukan rapat di DPR. Sementara perwakilan NasDem lainnya, Ketua DPP Willy Aditya sedang di Nusa Tenggara Barat.
"Beliau berdua ini yang satu sedang di Lombok, satu lagi Pak Sugeng sedang rapat di Komisi 7. Tidak mengurangi arti dan semua hal. Semua hal kita kemukakan," kata Sudirman.
Sementara itu untuk memastikan dukungan terhadap Anies tetap solid dari NasDem, PKS, dan Demokrat ke depan tentu akan dibuat kesepakatan saat deklarasi.
Kesepakatan itu, dikatakan Sudirman semacam piagam koalisi. Piagam sekaligus berguna untuk mencegah partai-partai di Koalisi Perubahan kelak bermanuver, merubah arah dukungan.
"Tentu saja akan ada dokumen resmi yang disebut sebagai piagam Koalisi, itu materi-matei, poin-poinnya sudah kita bahas, tapi mungkin perlu finalisasi, dan sesudah para pimpinan partai bertemu secara formal kita akan tanda tangani," kata Sudirman.
Teuku Riefky Harsya mengatakan Demokrat menghargai betul langkah PKS yang kini telah menggenapkan dukungan untuk pencapresan Anies.
Ia memastikan soliditas partai-partai di Koalisi Perubahan sangat luar biasa. Semua pertanyaan atas tebentuknya koalisi, menurut Riefky juga sudah terjawab dengan lengkapnya dukungan dari NasDem, Demokrat, serta PKS untuk Anies.
"Tinggal kembali semua itu nanti akan diformalitas oleh tiga ketua umum untuk mendatangai keputusan bersama, meresmikan Bapak Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden yang diusung oleh tiga partai, sudah yang kalau dikumulatif presidential threshold melebihi 20 persen atau sekitar 28 persen," kata Riefky.
Sedangkan Willy Aditya mengatakan NasDem bersyukur dan mengapresiasi PKS yang memantapkan diri memberikan kepastian mendukung Anies.
"Bahwasanya eksistensi dari tim kecil Koalisi Perubahan selama ini itu membuncah. Bukan suatu lip service orang boleh berkata apapun tapi kehendak Anies sebagai simbol perubahan yang menjadi denyut nadi keinginan publik, ya suatu langkah maju, memberikan kepastian lah," kata Willy.
Willy berujar momentum deklarasi bersama tentu menunggu deklarasi oleh masing-masing partai di Koalisi Perubahan. Nantinya deklarasi bersama koalisi kata dia akan sekaligus dengan deklarasi Anies sebagai capres. Seementara untuk cawapres akan menyusul setelahnya
"Pak Anies dulu," kata Willy.
Tiket Nyapres Anies Baswedan
Partai Keadilan Sejahtara (PKS) memecah kebuntuan soal peluang Anies Baswedan untuk mencalonkan diri sebagai presiden 2024. PKS menyusul NasDem dan Partai Demokrat yang sudah lebih dulu menegaskan mendukung pencapresan Anies melalui Koalisi Perubahan.
Kepastian itu diperoleh usai Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Sohibul Iman dan perwakilan atau utusan tim kecil Sudirman Said melakukan lawatan ke Istanbul, Turkiye. Lawatan itu untuk dilakukan pada Jumat (27/1) usai NasDem, PKS, dan Demokrat berkumpul di kediaman Anies.
Adapun kepergian Sohibul dan Sudirman ke Istanbul itu guna menyambangi Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf dan Presiden PKS Ahmad Syaikhu untuk berkonsultasi terkait dukungan untuk Anies. Hasilnya ada dua poin yang dibawa keduanya sesampainya di tanah air pada Senin malam.
"Pertama, sebagaimana yang ditunjukkan dalam tim kecil koalisi partai-partai pendukung Anies Rasyid Baswedan, PKS konsisten menjadi bagian dari partai-partai pengusung Anies Rasyid Baswedan tersebut di Pilpres 2024 sehingga koalisi ini memenuhi presidential threshold 20 persen," kata Sohibul di kawasan Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin (30/1/2023).
Sementara itu, poin kedua ialah PKS akan menyampaikan dukungan eksplisit organisatoris kepada Bapak Anies Rasyid Baswedan sebagai bacapres 2024-2029 pada rapat Majelis Syura PKS yang bersamaan dengan rapat kerja nasional atau Rakernas DPP PKS pada tanggal 24 Februari 2023.
"Meskipun demikian, tidak tertutup kemungkinan akan terjadi percepatan sesuai dinamika politik yang berkembang, terutama setelah Ketua Majelis Syura PKS dan Presiden PKS kembali ke tanah air pada 3 Februari 2023," kata Sohibul.
Sohibul berharapn informasi yang ia bawa dari Istanbul ke Indonesia ini dapat memberikan kepastian dan jawaban bagi publik akan sikap PKS dalam penjajakan Koalisi Perubahan.
Sementara itu Sudirman Said menegaskan, kepastian dukungan dari PKS menggenapkan dukungan pencapresan untuk Anies. Sekarang Anies menjadi satu-satunya bakal capresnyang sudah mengantongi tiket menuju Pilpres 2024.
Pasalnya ketiga partai di penjajakan Koalisi Perubahan sudah bulat mendukung Anies. Dengan demikian Koalisi Perubahan sudah mengantongi ambang batas pencalonan presidend dan hanya menunggu waktu deklarasi.
"Kami semua rekan-rekan yang bergabung dalam Koalisi Perubahan berbesar hati karena pada hari ini Pak Anies adalah bakal calon presiden yang pertama kali mendapatkan dukungan resmi dalam jumlah yang cukup. Ini artinya bahtera perjuangan koalisi perubahan segera bersiap untuk berlayar menempuh berbagai tantangan," kata Sudirman.
Mengenai kapan waktu deklarasi, Sudirman mengatakan hal tersebut akan menjadi pembahasan berikutnya.
"Selanjutnya dalam waktu dekat para pimpinan puncak politik akan bertemu untuk menyusun menyepakati piagam koalisi dan dalam waktunya insyaallah akan dilakukan deklarasi bersama seluruh partai politik pendukung Pak Anies Baswedan," kata Sudirman.