Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi dibayang-bayangi dinasti politik pasca putra bungsungnya, Kaesang Pangarep mengaku tertartik untuk terjun ke dunia politik. Apakah Jokowi harus membangun partai politik sendiri untuk melanggengkan dinasti politiknya tersebut?
Analis politik Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago mengatakan kalau Jokowi tidak perlu membangun partai politik untuk mempertahankan dinasti politiknya. Sebabnya, Jokowi dianggapnya memiliki kekuatan yang cukup besar meskipun nantinya sudah tidak menjadi presiden.
Namun, apabila Jokowi berniat untuk membangun partai politik, maka menurutnya kekuatan pria asal Surakarta tersebut akan semakin membesar.
"Jokowi tidak punya parpol, tetap dinasti politiknya eksis. Apalagi kalau punya parpol, makin lagi," kata Pangi saat dihubungi Suara.com, Rabu (25/1/2023).
Baca Juga: Kaesang Siap Terjun Ke Dunia Politik, Inikah Awal Dinasti Politik Jokowi ?
Sementara itu, analis politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai Jokowi tidak harus membangun partai politik anyar. Menurutnya, Jokowi mampu mempertahankan kekuasaannya meskipun sudah tidak lagi menjadi presiden.
Hal tersebut disampaikan Ujang karena melihat cara Jokowi saat ini yang membuat partai politik tunduk kepadanya.
"Posisi Jokowi sebagai presiden itulah yang membuat banyak parpol tunduk karena ketum-ketum banyak yang tersandera oleh Jokowi karena biasanya ketum-ketum partai itu banyak yang tidak bersih banyak yang punya kasus, kasus korupsi sehingga tersandera," terang Ujang saat dihubungi Suara.com, Kamis (26/1/2023).
Ujang berpendapat kalau Jokowi mampu mengendalikan partai politik, semisal saja Partai Golkar. Menurutnya, siapapun calon ketua umum partai berlambang pohon beringin tersebut mesti meminta restu kepada Jokowi.
Kemudian, Jokowi juga disebutnya mampu mengendalikan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Partai Golkar, PPP dan PAN.
"KIB dia kendalikan, KIB dia punya, KIB dia miliki, ada Golkar, PAN dan PPP jadi suka-suka Jokowi masukan anaknya didukung partai mana."