Suara.com - Deputi Analisis Data dan Informasi DPP Partai Demokrat Syahrial Nasution mengklaim Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bisa mendongkrak kemenangan bagai Anies Baswedan, apabila Ketua Umum Demokrat itu dipasangkan menjadi cawapres.
Klaim itu didasarkan Syahrial merujuk radar survei dari lembaga kredibel. Ia mengklaim pasangan Anies-AHY memiliki kans menang di Pilpres 2024.
"Jika Koalisi Perubahan mengusung Anies-AHY sebagai capres dan cawapres 2024 maka peluang menangnya lebih jelas," kata Syahrial kepada wartawan pada Selasa (24/1/2023).
Melihat peluang kemenangan itu, Syahrial mengatakan, Demokrat akan terus mengupayakan AHY untuk menjadi cawapres, mendampingi Anies.
Baca Juga: AHY 'Harga Mati', Demokrat Sebut Jika Khofifah Jadi Cawapres Anies, Belum Tentu Ada Jaminan Menang
"Kembali lagi, intinya Demokrat akan berjuang sekuat tenaga supaya Ketum AHY diberi kesempatan mendampingi Mas Anies agar koalisi perubahan dapat memenangkan Pemilu 2024," ujar Syahrial.
Khofifah Tak Jaminan Menang
Sebelumnya, Partai Demokrat tetap kukuh, tidak tergoyahkan menyorongkan nama Agus Harimurti Yudhoyono. Di kalangan internal partai, nama AHY tidak terkalahkan, bahkan dibandingkan dengan Khofifah Indar Parawansa.
Kekinian nama Gubernur Jawa Timur (Jatim) ini santer dijodoh-jodohkan menjadi cawapres untuk mendampingi Anies Baswedan. Tetapi menanggapi itu, Demokrat bergeming. Mereka tetap kukuh mendukung AHY.
Deputi Analisis Data dan Informasi DPP Partai Demokrat Syahrial Nasution mengatakan, pantai berlambang bintang mersi itu sudah tentu akan memperjuangkan kader terbaik mereka secara objektif. Ia menyatakan, ada banyak instrumen untuk menguji objektivitas terkait didukungnya AHY.
Baca Juga: Siap-siap Pilpres cuma Hadirkan Dua Paslon, Jika Koalisi Besar KIB dan Gerindra-PKB Terbentuk
"Misalnya, hasil survei dan mood publik yang berkembang di lapangan. Termasuk secara objektif posisi Ketum Demokrat Mas AHY memang bagian dari tokoh perubahan," kata Syahrial kepada wartawan, Selasa (24/1/2023).
Belum lagi, lanjut Syahrial, prestasi dan keberhasilan AHY memimpin partai yang perlu dipertimbangkan.
"Seluruh kader tentu akan kecewa apabila partai yang dipimpin Mas AHY dengan prestasi yang baik ini harus diserahkan kepada orang lain," kata Syahrial.
Bahkan menurut dia, Demokrat bisa merugi bila mendukung orang lain termasuk Khofifah untuk maju menjadi kandidat cawapres ketimbang memilih AHY selaku ketum.
"Belum tentu ada jaminan menang, tentu sangat merugikan Demokrat," kata Syahrial.
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bidang Polhukam, Al Muzzammil Yusuf, menyampaikan, kekinian pihaknya membicarakan figur-figur potensial untuk dipasangkan sebagai calon wakil presiden dari Anies Baswedan untuk Pilpres 2024.
Nama-nama itu yakni dari mulai Ketua Umum DPP Partai Demokrat, AHY, Khofifah Indar Parawansa hingga Ahmad Heryawan.
"Semua nama yang potensial sebagai Cawapres akan kita pertimbangkan dan bicarakan bersama. Seperti misalnya AHY Khofifah Aher atau nama lainnya yang potensial," kata Al Muzzammil kepada wartawan, Selasa (24/1/2023).
Namun, ia mengatakan, capres dan cawapres harus kesepakatan bersama semua pihak dalam koalisi. Menurutnya, tidak bisa keputusan hanya satu partai saja.
"Cawapres masih di masing-masing saku partai-partai koalisi. Walaupun sudah terbaca usulan namanya. Sedang terus didalami oleh masing-masing pihak koalisi," ungkapnya.
Ia menyampaikan, pada waktu yang tepat nanti soal sosok cawapres Anies akan dibicarakan secara bersama oleh NasDem, PKS dan Demokrat jika memang terjadi koalisi.
"Saatnya akan dibicarakan bersama dengan fairness, obyektif untuk bisa raih kemenangan tentunya," tuturnya.
Lebih lanjut, Muzzammil menyampaikan, soal sosok Anies menjadi capres, PKS memang juga sudah sepakat.
"Kalau capres memang sudah ada kesepakatan bersama ke Anies Baswedan. Walaupun belum dideklarasikan bersama," ujarnya.