Aman dikonsumsi 10 gram/hari dalam bentuk rebusan, tetapi hindari kombinasi dengan obat antihipertensi golongan ACE inhibitor.
5. Tanda-Tanda Keracunan Herbal yang Harus Kamu Waspadai
Menurut Pusat Riset Bioteknologi LIPI, gejala seperti pusing berdenyut, mual, atau sesak napas setelah minum herbal bisa mengindikasikan ketidakcocokan. Segera hentikan konsumsi jika tekanan darah sistolik meningkat >180 mmHg dalam 2 jam pascakonsumsi, seperti yang ditemukan dalam laporan RSUD Dr. Soetomo Surabaya (2023).
Kesimpulan
Meski alam menyediakan segudang herbal berkhasiat, prinsip “lebih banyak belum tentu lebih baik” tetap berlaku, terutama bagi pengidap hipertensi. Kombinasi antara pemilihan jenis herbal, takaran tepat, dan pemantauan berkala menjadi kunci menghindari risiko konsumsi berlebihan. Selalu utamakan komunikasi terbuka dengan tenaga medis untuk memastikan keamanan herbal yang Kamu konsumsi.
Dengan memahami batasan dan potensi bahaya, Kamu bisa tetap menikmati kekayaan herbal Indonesia tanpa mengorbankan kesehatan jantung dan pembuluh darah. Ingat, hipertensi adalah “silent killer” jadi jangan biarkan herbal justru menjadi pemicu komplikasinya!***