Kunyit mengandung kurkumin, senyawa antioksidan yang melindungi otak dari peradangan dan stres oksidatif. Penelitian Universitas Indonesia (UI) menemukan bahwa kurkumin dapat meningkatkan produksi Brain-Derived Neurotrophic Factor (BDNF), protein yang mendukung pertumbuhan sel otak baru.
Kamu bisa membuat ramuan kunyit dengan merebus 1 sendok makan kunyit bubuk dalam susu hangat. Tambahkan sedikit lada hitam untuk meningkatkan penyerapan kurkumin.
4. Temulawak
Temulawak (Curcuma zanthorrhiza) sering digunakan sebagai pengganti kopi karena kemampuannya meningkatkan energi tanpa menyebabkan gelisah. Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (UNAIR) menyatakan bahwa temulawak mengandung zat aktif yang memperbaiki fungsi neurotransmiter, sehingga otak bekerja lebih efisien.
Cara terbaik mengonsumsinya adalah dengan membuat jus temulawak dicampur madu dan air hangat. Minum secara rutin untuk hasil optimal.
5. Daun Kemangi
Aroma khas daun kemangi ternyata memiliki efek menenangkan sekaligus meningkatkan konsentrasi. Riset dari Universitas Padjadjaran (UNPAD) menunjukkan bahwa kandungan linalool dalam kemangi membantu mengurangi kecemasan, sehingga Kamu bisa berpikir lebih jernih.
Kamu bisa mengunyah 2-3 lembar daun kemangi segar setiap hari atau mencampurkannya ke dalam teh hangat.
6. Kayu Manis
Baca Juga: 7 Ramuan Tradisional untuk Kesuburan Wanita yang Terbukti Secara Ilmiah
Kayu manis (Cinnamomum verum) tidak hanya enak untuk makanan, tetapi juga bermanfaat untuk otak. Menurut penelitian Universitas Brawijaya (UB), senyawa cinnamaldehyde dalam kayu manis membantu meningkatkan daya ingat dan mencegah penurunan kognitif.