3. Kunyit
Kurkumin dalam kunyit adalah senyawa antiradang kuat. Penelitian Universitas Airlangga (UNAIR) membuktikan bahwa kurkumin dapat mengurangi pembengkakan prostat dan memperbaiki aliran urine.
Kamu bisa mengonsumsi kunyit sebagai jamu, dicampur dengan madu dan lemon, atau dalam bentuk kapsul ekstrak.
4. Biji Labu
Biji labu kaya akan zinc, mineral penting untuk kesehatan prostat. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) mencatat bahwa kekurangan zinc bisa memperparah gejala BPH.
Konsumsi biji labu panggang sebagai camilan atau blender dengan susu untuk membuat smoothie yang menyehatkan.
5. Akar Tapak Dara
Akar tapak dara (Catharanthus roseus) mengandung alkaloid yang membantu menurunkan kadar PSA (penanda peradangan prostat).
Penelitian Universitas Padjadjaran (UNPAD) menunjukkan bahwa ekstrak tapak dara dapat mengurangi ukuran prostat pada hewan uji. Rebus 10 gram akar tapak dara dengan 500 ml air, lalu minum air rebusannya sekali sehari.
6. Daun Pegagan
Daun pegagan (Centella asiatica) dikenal sebagai tonik otak, tetapi juga bermanfaat untuk prostat.
Studi Universitas Diponegoro (UNDIP) mengungkap bahwa pegagan meningkatkan sirkulasi darah ke kelenjar prostat, membantu mengurangi pembengkakan. Kamu bisa mengonsumsinya sebagai jus atau dalam bentuk kapsul.
7. Temulawak
Temulawak mengandung kurkuminoid yang mendetoksifikasi tubuh dan melindungi prostat dari kerusakan oksidatif.
Baca Juga: Kanker Prostat: Ancaman Nyata Kesehatan Pria Indonesia
Penelitian Universitas Brawijaya (UB) menunjukkan bahwa temulawak efektif dalam menekan pertumbuhan sel prostat yang abnormal. Parut 1 ruas temulawak, peras airnya, dan campur dengan madu untuk diminum setiap pagi.