Dengan semakin banyaknya produk yang ditawarkan, penting bagi konsumen untuk memahami mana suplemen yang benar-benar dibutuhkan tubuh dan mana yang termasuk dalam kategori suplemen yang tidak perlu dikonsumsi. Edukasi menjadi kunci utama agar tidak salah langkah dalam menjaga kesehatan.
Kombinasi Suplemen yang Salah Bisa Hambat Penyerapan Nutrisi
Tidak semua suplemen bekerja maksimal jika dikonsumsi bersamaan. Kesalahan dalam kombinasi suplemen justru bisa menurunkan efektivitasnya.
Mengutip laporan Medical Daily, penyerapan vitamin dan mineral dalam tubuh tak hanya ditentukan oleh jenis suplemen yang dikonsumsi, tetapi juga oleh waktu dan cara konsumsi yang tepat. Dalam hal ini, kombinasi antara satu suplemen dengan yang lain bisa saling menghambat.
“Suplemen kesehatan tidak bisa menggantikan pola makan yang seimbang. Namun, jika memang direkomendasikan oleh tenaga medis, Anda harus memahami cara terbaik mengonsumsinya,” ujar Natalie Jurado, seorang pakar kesehatan sekaligus pendiri Rooted In.
Jurado menekankan bahwa ada beberapa kombinasi suplemen yang sebaiknya tidak dikonsumsi secara bersamaan karena dapat mengganggu penyerapan:
- Magnesium dan zat besi
- Kunyit dan zat besi
- Vitamin C dan vitamin D
- Kalsium atau makanan tinggi kalsium dengan magnesium atau zat besi