Waspadai Skoliosis: Ancaman Baru dari Gaya Hidup Digital yang Sering Diabaikan

Rabu, 09 April 2025 | 17:47 WIB
Waspadai Skoliosis: Ancaman Baru dari Gaya Hidup Digital yang Sering Diabaikan
Ilustrasi tulang belakang (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di era serba digital ini, smartphone telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Dari membuka mata di pagi hari hingga kembali tidur di malam hari, layar kecil ini nyaris tak pernah lepas dari genggaman. Mulai dari bekerja, belajar, mencari hiburan, hingga bersosialisasi, semuanya dilakukan lewat layar. Namun, di balik kemudahan dan kenyamanan yang ditawarkan, penggunaan gawai secara berlebihan ternyata membawa risiko yang serius bagi kesehatan fisik kita, salah satunya adalah skoliosis—kelainan pada tulang belakang yang kini mulai menyerang generasi muda secara diam-diam.

Postur Tubuh dan Smartphone: Kombinasi yang Diam-diam Berbahaya

Coba bayangkan rutinitas harian mu saat menggunakan smartphone. Seberapa sering kamu menunduk dalam sehari? Saat duduk di kursi kerja, bersantai di sofa, menunggu di halte, atau bahkan sebelum tidur, kebanyakan orang memiringkan kepala ke depan dan membungkukkan punggung untuk fokus pada layar. Tanpa disadari, posisi ini menambah beban besar pada tulang leher dan punggung bagian atas.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh para ahli ortopedi, saat kepala menunduk sekitar 45 derajat—posisi umum ketika seseorang melihat layar ponsel—tulang leher menahan beban setara 22 kilogram. Beban ini bukanlah hal sepele, terutama jika kebiasaan ini dilakukan selama berjam-jam setiap hari. Lama-kelamaan, tekanan yang terus menerus ini dapat mengubah postur tubuh alami dan bahkan menyebabkan kelainan pada tulang belakang seperti skoliosis.

Skoliosis: Bukan Hanya Masalah Genetik

Skoliosis merupakan kondisi kelainan bentuk tulang belakang yang melengkung ke samping secara tidak normal, biasanya membentuk kurva seperti huruf "S" atau "C". Banyak orang menganggap skoliosis hanya terjadi karena faktor genetik atau bawaan lahir. Padahal, postur tubuh yang buruk akibat gaya hidup modern juga berperan besar dalam memicu atau memperparah kondisi ini.

Ketika seseorang duduk atau berdiri dalam posisi yang tidak seimbang selama waktu yang lama—seperti membungkuk terus-menerus saat bermain HP—maka otot-otot di satu sisi tubuh akan mengalami ketegangan berlebih, sementara sisi lainnya melemah. Ketidakseimbangan ini jika dibiarkan terus menerus akan mempengaruhi struktur tulang belakang dan bisa mengarah pada skoliosis.

Lebih mengkhawatirkan lagi, skoliosis kerap berkembang tanpa gejala yang jelas pada tahap awal. Banyak orang baru menyadarinya setelah kondisi memburuk dan menimbulkan rasa nyeri atau perubahan bentuk tubuh yang mencolok.

Kaitan Postur Buruk dengan Rasa Sakit di Telapak Kaki

Baca Juga: BRI Terus Dorong Kemandirian dan Kemajuan Pelaku UMKM Melalui Holding UMi

Mungkin terdengar mengejutkan, namun kelainan pada tulang belakang akibat postur yang salah ternyata juga bisa berdampak hingga ke bagian tubuh yang jauh, seperti telapak kaki sakit. Bagaimana bisa?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI