Suara.com - Kernikterus adalah kondisi serius yang bisa terjadi pada bayi baru lahir. Kondisi ini disebabkan oleh penumpukan bilirubin (zat kuning) dalam jumlah yang berlebihan di otak.
Bilirubin sendiri adalah zat hasil pemecahan sel darah merah yang biasanya dibuang oleh hati. Jika hati bayi belum mampu memproses bilirubin dengan baik, maka zat ini bisa menumpuk dan merusak sel-sel otak.
Gejala Kernikterus yang Perlu Diwaspadai
Gejala kernikterus pada bayi bisa bervariasi, tergantung pada tingkat keparahan kondisi. Beberapa gejala yang umum muncul antara lain:
1. Kulit dan Mata Kuning
Salah satu tanda paling umum dari kernikterus adalah kulit dan mata bayi yang menguning. Kondisi ini seringkali disebut dengan penyakit kuning. Biasanya, warna kuning ini akan muncul beberapa hari setelah kelahiran dan menghilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu.
Namun, jika warna kuning semakin intens dan menyebar ke seluruh tubuh bayi, atau bahkan muncul kembali setelah sempat menghilang, ini bisa menjadi tanda adanya masalah yang lebih serius, seperti kernikterus.
Penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengamati perubahan warna kulit bayi yang signifikan.
2. Demam
Baca Juga: Bayi Baru Lahir Wajib Zakat Fitrah? Ini Hukum dan Cara Hitungnya
Demam pada bayi yang baru lahir bisa menjadi pertanda berbagai kondisi, termasuk kernikterus. Demam tinggi dapat mempercepat pemecahan sel darah merah dan meningkatkan produksi bilirubin, sehingga memperparah kondisi kernikterus.