“Selama perjalanan dia enggak tidur, kadang-kadang kalau memang dia sudah mulai cranky, mungkin bisa tuh ayah-bunda menambah obat mabuk yang bisa bikin agak ngantuk biar anaknya juga istirahat. Karena takutnya kalau dia kecapekan nanti di tempat tujuan malah rewel,” ujarnya.
Namun, ia menekankan bahwa obat anti-mabuk hanya boleh diberikan sesuai dosis yang dianjurkan dalam kemasan dan tidak disarankan untuk bayi. Orang tua juga perlu membaca petunjuk pemakaian agar menghindari efek samping yang tidak diinginkan.
Lebih lanjut, dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Permata Bekasi ini mengingatkan bahwa persiapan mental sebelum mudik juga penting.
Sebelum perjalanan, orang tua sebaiknya memberi tahu anak bahwa mereka akan menghadapi perjalanan panjang dan harus bersiap menghadapi kemungkinan macet atau rasa lelah.
“Jadi pokoknya persiapkan lingkungan yang nyaman. Kalau bisa orang tua sih memberitahukan ke anak bahwa selama perjalanan akan panjang, kalau misalnya macet atau capek, tidak boleh marah-marah. Lalu harus istirahat, terutama kalau misalnya sudah malam,” ucapnya.
Selain itu, orang tua juga bisa menciptakan suasana perjalanan yang menyenangkan dengan mengajak anak berinteraksi, seperti bermain tebak-tebakan, bernyanyi bersama, atau sekadar berbincang ringan.
Hal ini dapat membantu mengalihkan perhatian anak dari kejenuhan dan membuat perjalanan terasa lebih singkat.
Dengan perencanaan yang matang, mulai dari pola tidur yang cukup, makanan sehat, aktivitas menyenangkan, hingga persiapan mental, perjalanan mudik bersama anak bisa menjadi lebih nyaman dan menyenangkan.
Dengan begitu, momen pulang ke kampung halaman bisa tetap berkesan tanpa kendala anak yang rewel sepanjang perjalanan.
Baca Juga: Ragam Pesan-pesan Lucu dan Mengharukan Pemudik Motor di Kalimalang