Suara.com - Bagi banyak pasangan, memiliki anak adalah impian besar yang ingin diwujudkan. Namun, tidak semua pria memiliki kesuburan yang optimal. Salah satu kondisi medis yang bisa menyebabkan infertilitas pada pria adalah azoospermia, yaitu tidak adanya sperma dalam cairan ejakulasi.
Meskipun terdengar mengkhawatirkan, perkembangan dunia medis saat ini telah menyediakan berbagai solusi untuk mengatasi azoospermia, memungkinkan pria dengan kondisi ini tetap bisa memiliki keturunan.
Apa Itu Azoospermia?
Azoospermia adalah kondisi tidak ditemukannya sperma dalam air mani saat ejakulasi. Ini bukan berarti pria yang mengalami azoospermia tidak bisa memiliki anak, tetapi sperma yang seharusnya ada bisa saja terhambat atau tidak diproduksi dalam jumlah yang cukup. Berdasarkan penyebabnya, azoospermia dibagi menjadi dua jenis utama:
1. Azoospermia Obstruktif
Terjadi ketika ada sumbatan di saluran sperma, seperti di epididimis atau vas deferens. Testis masih memproduksi sperma dengan normal, tetapi sperma tidak bisa keluar.
Kondisi ini bisa diatasi dengan pembedahan atau pengambilan sperma langsung dari testis untuk program bayi tabung (IVF/ICSI).
2. Azoospermia Non-Obstruktif
Disebabkan oleh gangguan produksi sperma di testis. Bisa disebabkan oleh kelainan genetik, gangguan hormonal, atau masalah testis seperti varikokel.
Baca Juga: Calvin Verdonk dan Arhan Cemberut Jelang Timnas Indonesia vs Bahrain
Penanganannya lebih kompleks, sering kali memerlukan terapi hormonal untuk merangsang produksi sperma.