Vaksin BCG Produksi Bio Farma Resmi Dapatkan Label Halal

M Nurhadi Suara.Com
Selasa, 25 Maret 2025 | 21:01 WIB
Vaksin BCG Produksi Bio Farma Resmi Dapatkan Label Halal
Ilustrasi (Unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Untuk diketahui, vaksin Bacille Calmette-Guérin (BCG) telah menjadi senjata utama selama lebih dari satu abad. Dikembangkan pertama kali pada tahun 1921 oleh dua ilmuwan Prancis, Albert Calmette dan Camille Guérin, vaksin ini merupakan tonggak penting dalam sejarah kesehatan masyarakat global.

Vaksin BCG bekerja dengan menggunakan strain bakteri Mycobacterium bovis yang telah dilemahkan. Ketika disuntikkan ke dalam tubuh, vaksin ini merangsang sistem kekebalan untuk membangun pertahanan spesifik terhadap bakteri penyebab TBC. Mekanisme kerjanya yang unik melibatkan aktivasi sel-sel imun khusus yang tidak hanya memberikan perlindungan tetapi juga menciptakan memori imunologis jangka panjang.

Di Indonesia, vaksin BCG menempati posisi strategis dalam program imunisasi nasional. Pemberiannya direkomendasikan segera setelah lahir, idealnya sebelum bayi berusia dua bulan. Kebijakan ini didasarkan pada pertimbangan bahwa anak-anak merupakan kelompok paling rentan terhadap bentuk-bentuk TBC yang paling berbahaya, seperti TBC meningitis dan TBC milier. Efektivitas vaksin dalam mencegah bentuk-bentuk TBC berat pada anak mencapai 60-80 persen, angka yang cukup signifikan dalam upaya pengendalian penyakit.

Proses vaksinasi BCG memiliki karakteristik khusus yang membedakannya dari vaksin lainnya. Penyuntikan dilakukan secara intradermal di daerah lengan atas, dan biasanya meninggalkan bekas luka kecil yang menjadi penanda seumur hidup.

Meskipun umumnya aman, vaksin ini dapat menimbulkan efek samping lokal seperti kemerahan, pembengkakan, atau pembentukan abses kecil di tempat suntikan. Pada kasus yang sangat jarang, mungkin terjadi pembengkakan kelenjar getah bening.

Keunikan vaksin BCG terletak pada sifat proteksinya yang berbeda menurut kelompok usia. Vaksin ini menunjukkan efektivitas terbaik dalam melindungi anak-anak, sementara perlindungan terhadap TBC paru pada orang dewasa relatif lebih terbatas. Masa perlindungan yang diberikan diperkirakan bertahan selama 10 hingga 15 tahun, yang menjelaskan mengapa vaksinasi ulang biasanya tidak dianjurkan.

Dalam konteks global, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan pemberian BCG di negara-negara dengan beban TBC tinggi, termasuk Indonesia. Rekomendasi ini didasarkan pada bukti bahwa vaksinasi BCG dapat mengurangi angka kesakitan dan kematian akibat TBC pada anak secara signifikan. Namun penting untuk dipahami bahwa vaksin ini bukanlah solusi tunggal, melainkan bagian dari strategi komprehensif pengendalian TBC yang mencakup juga deteksi dini dan pengobatan yang tepat.

Perkembangan terbaru dalam penelitian vaksin TBC menunjukkan bahwa BCG mungkin memiliki manfaat tambahan yang belum sepenuhnya terungkap. Beberapa studi menemukan bahwa vaksin ini dapat memberikan perlindungan silang terhadap beberapa penyakit infeksi lainnya, meskipun temuan ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Fenomena ini dikenal sebagai "efek heterolog" dan menjadi bidang penelitian yang menarik dalam imunologi modern.

Baca Juga: Peran Sertifikasi Halal dalam Industri Kecantikan dan Kesehatan, Tingkatkan Kepercayaan Konsumen

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI