"Agar asupan makanan tidak bablas atau khilaf, disarankan makan secara perlahan. Di sela-sela makan, minum air putih pelan-pelan. Itu memberi waktu pada otak, lambung, dan usus kita untuk mencerna bahwa badan sudah kenyang. Dibutuhkan sekitar 15-20 menit untuk merasa kenyang," jelasnya.
Dengan memberi waktu bagi tubuh untuk menangkap sinyal kenyang, pasien diabetes dapat mengurangi keinginan untuk ngemil makanan tinggi kalori dan gula yang biasanya tersaji selama Lebaran. Ini juga membantu menghindari lonjakan gula darah yang bisa berdampak buruk bagi kesehatan.
Menghindari Minuman Manis dan Memenuhi Kebutuhan Cairan
Selain makanan, jenis minuman yang dikonsumsi juga berperan besar dalam menjaga kestabilan kadar gula darah. Minuman bersoda dan minuman kemasan yang mengandung gula tinggi sebaiknya dihindari.
Sebagai gantinya, air putih menjadi pilihan terbaik untuk menjaga hidrasi tubuh tanpa meningkatkan kadar gula darah.
"Banyak pasien diabetes yang tidak sadar bahwa minuman manis juga berkontribusi besar terhadap kenaikan gula darah. Air putih adalah pilihan terbaik untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh dan menghindari lonjakan gula darah yang berbahaya," tambah dokter Martha.
Tidak Melupakan Obat dan Aktivitas Fisik
Selain menjaga pola makan, pasien diabetes juga perlu tetap disiplin dalam mengonsumsi obat yang telah diresepkan dokter.
Sering kali, dalam suasana Lebaran yang sibuk, pasien lupa atau menunda jadwal minum obat, yang dapat berisiko terhadap kesehatan mereka. Oleh karena itu, penting untuk tetap mengikuti anjuran dokter agar kondisi tubuh tetap stabil.
Baca Juga: Realme 13 Turun Harga Jelang Lebaran 2025, Diskon Hingga Ratusan Ribu di Indonesia
Tak hanya itu, aktivitas fisik ringan juga disarankan untuk membantu mengontrol kadar gula darah. Setelah menikmati hidangan Lebaran, pasien diabetes dapat melakukan aktivitas ringan seperti berjalan kaki selama 15-30 menit untuk membantu metabolisme tubuh bekerja lebih baik.