3. Mengatasi Stres Akibat Multi-Peran
Beban ganda yang dijalani perempuan—baik sebagai ibu, pekerja, maupun pengurus rumah tangga—meningkatkan risiko kelelahan mental. Tantangan ekonomi global juga semakin memperburuk kondisi ini, dengan perempuan sering kali menjadi tulang punggung keluarga.
Solusi yang dapat diterapkan:
- Mendorong kebijakan cuti parental yang lebih fleksibel.
- Mengedukasi perempuan tentang manajemen stres dan kesejahteraan mental.
- Menciptakan lingkungan kerja yang lebih mendukung kesehatan mental.
4. Meningkatkan Akses ke Layanan Kesehatan Mental
Pemerintah dan organisasi non-pemerintah perlu bekerja sama dalam menyediakan layanan kesehatan mental yang lebih mudah diakses, seperti:
- Konseling gratis atau subsidi biaya terapi.
- Program kesehatan mental berbasis komunitas.
- Pelatihan tenaga medis di puskesmas untuk menangani kasus kesehatan mental.
Saat ini, hanya sekitar 40% puskesmas di Indonesia yang mampu memberikan layanan kesehatan jiwa. Targetnya, semua puskesmas dapat menyediakan layanan ini pada tahun 2027.
5. Menghapus Stigma tentang Kesehatan Mental Perempuan
Banyak perempuan enggan mencari bantuan karena takut dicap lemah atau tidak kompeten. Kampanye edukasi publik sangat penting untuk:
- Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kesehatan mental.
- Menghilangkan anggapan bahwa gangguan mental adalah kelemahan.
- Mendorong lebih banyak perempuan untuk mencari dukungan tanpa rasa malu.
6. Mengadopsi Pendekatan Holistik dalam Pemberdayaan Perempuan
Baca Juga: Hari Perempuan Sedunia, Rising Girls Menggelar The Power of HERStory
Meningkatkan kesehatan mental perempuan tidak hanya melalui layanan kesehatan, tetapi juga dengan: