Suara.com - Kesehatan mental perempuan merupakan aspek penting dalam kehidupan yang sering kali terabaikan. Dengan berbagai peran yang dijalani perempuan baik sebagai ibu, pekerja, pemimpin, dan anggota masyarakat, perempuan menghadapi tekanan yang tinggi dalam kesehariannya.
Oleh karena itu, kesehatan mental yang baik tidak hanya berdampak pada individu tetapi juga keluarga dan komunitas secara luas.
"Dalam peringatan Hari Perempuan Sedunia dengan tema Accelerate Action atau Percepat Aksi, penting bagi kita untuk mengambil langkah konkret guna mendukung kesehatan mental perempuan," tuturImran Pambudi, Direktur Pelayanan Kesehatan Kelompok Rentan, Kementerian Kesehatan, ditulis Jumat (21/3/2025).
Berikut adalah tujuh langkah nyata yang bisa dilakukan:
1. Mengakui Beban Gangguan Mental yang Lebih Tinggi pada Perempuan
Menurut WHO, perempuan memiliki kemungkinan dua kali lebih besar mengalami depresi dibandingkan laki-laki. Beban mental ini diperburuk oleh faktor seperti:
- Kesenjangan ekonomi dan ketidakpastian finansial.
- Beban ganda dalam rumah tangga dan pekerjaan.
- Kurangnya akses ke layanan kesehatan mental yang terjangkau.
Pandemi COVID-19 juga telah meningkatkan prevalensi gangguan kecemasan dan depresi hingga lebih dari 25%, terutama bagi perempuan yang bekerja di sektor kesehatan atau sebagai pengasuh utama keluarga.
2. Menghapus Ketidaksetaraan Gender dalam Layanan Kesehatan Mental
Ketimpangan gender dalam akses layanan kesehatan mental masih menjadi masalah utama, terutama di negara berkembang. Perempuan sering kali menghadapi hambatan seperti:
Baca Juga: Hari Perempuan Sedunia, Rising Girls Menggelar The Power of HERStory
- Stigma sosial terkait kesehatan mental.
- Keterbatasan finansial dalam mendapatkan layanan profesional.
- Minimnya tenaga medis yang memahami kebutuhan spesifik perempuan.
Upaya perlu dilakukan untuk memastikan layanan kesehatan mental lebih inklusif dan mudah diakses oleh semua perempuan, termasuk di daerah terpencil.