Lemas dan Lapar Saat Puasa? Ahli Gizi Ungkap Pentingnya Serat yang Sering Diabaikan

Restu Fadilah Suara.Com
Selasa, 18 Maret 2025 | 11:24 WIB
Lemas dan Lapar Saat Puasa? Ahli Gizi Ungkap Pentingnya Serat yang Sering Diabaikan
Ilustrasi buah-buahan. (Freepik/lifeforstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ramadan adalah bulan yang istimewa bagi umat Muslim. Selain menjadi waktu untuk meningkatkan ibadah, bulan ini juga menuntut kita untuk tetap menjaga kesehatan tubuh meskipun sedang menjalani puasa.

Selama berpuasa, tubuh tidak mendapatkan asupan makanan dan minuman dari terbit hingga terbenam matahari. Hal ini menjadikan pola makan berubah sehingga penting untuk memastikan bahwa makanan yang dikonsumsi saat sahur dan berbuka memiliki kandungan gizi yang optimal, terutama serat.

Pentingnya Serat saat Berpuasa

Menurut Ahli Gizi, Olivia Gresya banyak orang yang sering kali mengonsumsi makanan secara sembarangan saat berbuka puasa. Salah satu kebiasaan yang umum adalah mengonsumsi gorengan dan makanan manis berlebihan tanpa memperhatikan kecukupan serat. Padahal, kurangnya serat dalam makanan dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan, seperti mudah mengantuk setelah makan, cepat merasa lapar, dan risiko lonjakan kadar gula darah yang bisa berujung pada diabetes.

Kondisi ini terjadi karena makanan dengan indeks glikemik tinggi, seperti gorengan dan minuman manis, menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat. Lonjakan ini akan diikuti oleh penurunan drastis yang memicu rasa kantuk dan lapar. Sebaliknya, jika kita mengonsumsi makanan yang kaya serat, proses pencernaan akan berlangsung lebih lambat sehingga gula darah tetap stabil dan tubuh merasa kenyang lebih lama.

Pentingnya Serat saat Sahur

Serat juga memiliki peran penting saat sahur. Mengonsumsi makanan tinggi serat saat sahur dapat membantu tubuh merasa kenyang lebih lama. Jika kita hanya mengonsumsi mi instan atau nasi putih, kemungkinan besar rasa lapar akan datang lebih cepat di pagi hari.

Sebaliknya, jika sahur diisi dengan makanan berserat tinggi seperti oatmeal, nasi merah, sayuran, dan buah, tubuh dapat menyerap energi secara bertahap sehingga tetap bertenaga sepanjang hari.

Dengan menerapkan pola makan yang sehat dan memastikan asupan serat cukup selama Ramadan, kita tidak hanya menjaga kesehatan tubuh tetapi juga mendukung kelancaran ibadah puasa. Oleh karena itu, penting untuk lebih bijak dalam memilih makanan agar tubuh tetap sehat dan bugar selama menjalani ibadah puasa.

Baca Juga: Saling Berbagi di Ramadan: Mengapa Memberi Lebih Membahagiakan?

Cara Memenuhi Kebutuhan Serat saat Puasa

Untuk memastikan asupan serat tetap terpenuhi selama bulan Ramadan, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan:

1. Menghindari Gorengan dan Minuman Manis Berlebihan saat Berbuka

Setelah seharian berpuasa, kadar gula darah cenderung rendah. Jika langsung mengonsumsi makanan tinggi gula tanpa serat, tubuh akan mengalami lonjakan gula darah yang tajam. Sebaiknya, berbuka dengan makanan manis yang mengandung serat, seperti buah-buahan atau agar-agar. Ini membantu menjaga keseimbangan gula darah tanpa lonjakan yang drastis.

Ahli Gizi, Olivia Gresya dalam sesi talkshow di Nutrijell Takjell Festival pada Minggu, 16 Maret 2025. (Dok: Ist)
Ahli Gizi, Olivia Gresya dalam sesi talkshow di Nutrijell Takjell Festival pada Minggu, 16 Maret 2025. (Dok: Ist)

2. Mengonsumsi Makanan dengan Komposisi Gizi Seimbang

Setelah berbuka dengan takjil, sebaiknya jeda sejenak dengan sholat maghrib sebelum mengonsumsi makanan utama. Saat makan besar, penting untuk menerapkan pola makan seimbang. Sesuai dengan prinsip "Isi Piringku," setengah piring sebaiknya diisi dengan sayur dan buah, sementara setengah lainnya dibagi antara makanan pokok dan lauk pauk. Dengan cara ini, tubuh mendapatkan serat yang cukup dari berbagai sumber.

3. Memilih Karbohidrat Kompleks

Makanan tinggi serat sering kali berasal dari sumber karbohidrat kompleks, seperti nasi merah, roti gandum, dan oatmeal. Menggantikan nasi putih dengan nasi merah atau mengonsumsi ubi sebagai alternatif bisa membantu meningkatkan asupan serat.

4. Mengonsumsi Sayuran dan Buah Secara Rutin

Sayuran hijau seperti bayam, kangkung, dan brokoli mengandung serat yang tinggi. Sementara itu, buah-buahan seperti apel, pir, dan pisang juga bisa menjadi pilihan yang baik untuk meningkatkan asupan serat. Konsumsi buah-buahan sebaiknya dilakukan saat berbuka dan sahur untuk menjaga keseimbangan nutrisi.

5. Menambahkan Jelly ke dalam Menu

Jika ingin variasi makanan berserat, agar-agar atau jelly bisa menjadi pilihan. Jelly, misalnya, mengandung serat larut yang dapat membantu pencernaan dan memberikan rasa kenyang lebih lama.

“Menjaga asupan serat saat puasa membantu menjaga rasa kenyang lebih lama dan mendukung kesehatan pencernaan. Untuk menjadikan takjil berbahan jelly menjadi lebih sehat, kita juga bisa menambahkan potongan buah segar dan mengurangi penambahan gula saat proses memasak,” jelas Olivia dalam sesi talkshow di Nutrijell Takjell Festival pada Minggu, 16 Maret 2025.

Berbicara tentang jelly, Nutrijell bisa menjadi pilihan prioritas sebagai bahan dasar pembuatan takjil. Sebab, selain kaya akan serat dan mudah didapat, proses pembuatan Nutrijell juga sangat mudah. Nutrijell juga memiliki 21 varian rasa yang bisa Anda coba agar tidak bosan. Teranyar, Nutrijell mengeluarkan rasa cincau dan mangga gedong yang bisa melepas dahaga hilang saat berbuka puasa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI