Deteksi Dini: Kunci Pencegahan Penyakit Ginjal
Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Deteksi dini sangat dianjurkan, terutama bagi kelompok yang berisiko tinggi, seperti:
- Penderita diabetes dan hipertensi
- Pasien dengan penyakit jantung dan obesitas
- Individu dengan riwayat keluarga penyakit ginjal
- Pengidap gangguan ginjal akut atau batu ginjal berulang
- Wanita dengan riwayat penyakit ginjal saat kehamilan
Berbagai pemeriksaan sederhana dan hemat biaya dapat dilakukan untuk mendeteksi potensi penyakit ginjal, antara lain:
1. Pemeriksaan tekanan darah → untuk mendeteksi hipertensi.
2. Indeks Massa Tubuh (IMT) → mengukur estimasi lemak tubuh berdasarkan tinggi dan berat badan.
3. Tes urin → mengecek kadar albumin (protein) dalam urin yang dapat mengindikasikan kerusakan ginjal.
4. Tes darah → mengukur kadar kreatinin serum untuk mengevaluasi fungsi ginjal.
Menurut Dr. dr. Pringgodigdo Nugroho, SpPD-KGH, skrining secara dini dapat mengurangi biaya perawatan kesehatan dalam jangka panjang.
"Pengobatan dini dapat memperlambat progresivitas PGK, sehingga pasien tidak harus segera menjalani terapi pengganti ginjal seperti cuci darah. Skrining tertarget juga dapat mengurangi beban biaya yang ditanggung BPJS Kesehatan," ujarnya.
Baca Juga: Tanda Ginjal Sehat dan Ginjal Bermasalah, Apa Perbedaannya?
Perusahaan farmasi juga turut berkontribusi dalam kampanye ini. Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia, Esra Erkomay, menyatakan bahwa deteksi dini dan penanganan PGK yang lebih baik dapat meningkatkan kualitas hidup pasien.