Tanda Ginjal Sehat dan Ginjal Bermasalah, Apa Perbedaannya?

Riki Chandra Suara.Com
Rabu, 05 Maret 2025 | 08:15 WIB
Tanda Ginjal Sehat dan Ginjal Bermasalah, Apa Perbedaannya?
Ilustrasi Ginjal. (pixabay/nova standard)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ginjal sehat memiliki beberapa ciri yang bisa dinilai secara langsung maupun melalui pemeriksaan medis. Fakta ini diungkapkan oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam Rumah Sakit Universitas Indonesia (RS UI), Anindia Larasati.

Anindia mengatakan, cara paling mudah untuk mengetahui ginjal sehat adalah dengan melihat warna urin.

"Yang paling umum dan mudah adalah dengan melihat warna urin atau warna air seni kita," katanya, dikutip dari Antara, Rabu (5/3/2025).

Ginjal yang berfungsi baik akan menghasilkan urin berwarna kuning jernih, tidak berbusa, dan tidak keruh. Selain itu, jumlah urin yang dikeluarkan pun cukup, tidak terlalu banyak maupun sedikit.

Namun, untuk memastikan kesehatan ginjal, pemeriksaan laboratorium seperti ureum dan kreatinin sangat penting dilakukan.

Anindia menjelaskan, hasil pemeriksaan laboratorium dapat membantu mengetahui fungsi ginjal sehat, salah satunya melalui parameter laju filtrasi glomerulus (eGFR). Normalnya, eGFR berada di atas angka 90.

Selain itu, kadar elektrolit seperti natrium, kalium, dan klorida juga perlu diperiksa karena ginjal berperan dalam menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh.

Selain pemeriksaan laboratorium, tekanan darah juga menjadi indikator kesehatan ginjal. Tekanan darah stabil di bawah 140/90 mmHg tanpa obat hipertensi menunjukkan fungsi ginjal sehat.

Sebaliknya, ginjal yang mengalami gangguan bisa terbagi menjadi dua kondisi, yaitu gagal ginjal akut dan penyakit ginjal kronik (PGK).

Gagal ginjal akut terjadi dalam waktu cepat, sering kali kurang dari 48 jam. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh dehidrasi berat, muntah, atau diare yang tidak ditangani dengan baik. Jika kondisi ini segera terdeteksi dan ditangani, maka fungsi ginjal bisa kembali normal.

"Bila kondisi ini cepat kita deteksi dan kita tangani, misalnya dehidrasi segera diatasi atau muntah dihentikan, maka insya Allah ginjal bisa kembali normal," kata Anindia.

Sementara itu, penyakit ginjal kronik berkembang secara perlahan, sering kali tanpa gejala. Penyakit ini biasanya berlangsung lebih dari tiga bulan dan sering baru terdeteksi melalui pemeriksaan ureum, kreatinin, dan eGFR.

Anindia menekankan pentingnya melakukan pemeriksaan rutin untuk memastikan kondisi ginjal sehat dan mencegah penurunan fungsi ginjal yang lebih parah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI