Tubuh Miring dan Nyeri Punggung Saat Tua? Bisa Jadi Tanda Skoliosis Degeneratif!

Minggu, 02 Maret 2025 | 12:02 WIB
Tubuh Miring dan Nyeri Punggung Saat Tua? Bisa Jadi Tanda Skoliosis Degeneratif!
Ilustrasi skoliosis, pencegahan skoliosis (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seiring bertambahnya usia, tubuh mengalami berbagai perubahan, termasuk pada bagian tulang belakang. Salah satu kondisi yang sering terjadi pada lansia adalah skoliosis degeneratif atau skoliosis De Novo, yaitu kelengkungan abnormal tulang belakang akibat proses penuaan. 

Dijelaskan Konsultan Tulang Belakang Eka Hospital BSD, Dr. dr. Phedy, Sp.OT (K) Spine, skoliosis degeneratif pada orang tua sering kali disertai dengan gangguan keseimbangan tubuh baik ke samping maupun ke belakang sehingga tubuh penderita tampak miring ke samping dan bungkuk ke depan.

"Kalau penyebab spesifiknya proses aging. Proses aging yang terjadi pada bantalan, mengakibatkan bantalannya itu mengalami penuaan yang tidak seimbang kiri kanan," jelas dia dalam temu media di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan baru-baru ini.

Selain penuaan, skoliosis De Novo juga bisa terjadi karena osteoporosis, di mana tulang yang melemah akibat osteoporosis dapat menyebabkan perubahan bentuk dan kemiringan tulang belakang.

Bisa juga terjadi karena artritis tulang belakang, yakni peradangan pada sendi tulang belakang dapat menyebabkan nyeri dan perubahan bentuk tulang.

"Cedera lama atau jatuh dapat berkontribusi terhadap skoliosis degeneratif," ujar dr. Phedy.

Gejala Skoliosis De Novo

Kondisi ini, lanjutnya berbeda dengan skoliosis idiopatik yang terjadi pada remaja, karena pada lansia, selain disertai dengan pergeseran tulang belakang dan tubuh terlihat miring ke kanan ke kiri, skoliosis yang parah juga menyebabkan jepitan saraf.

Pada skoliosis idiopatik remaja, kata dr. Phedy, hampir-hampir tidak menemukan adanya jepitan saraf. Hal tersebut biasanya akan menyebabkan keluhan lain yang lebih parah sehingga timbul nyeri ke tungkai, kesemutan, kebas, hingga ke kelemahan.

Baca Juga: Rekomendasi Terapi serta Latihan Fisik untuk Mengatasi Saraf Kejepit

"Pasiennya juga seringkali kalau sudah ada sarap terjepit, muncul keluhan seperti tidak kuat berjalan jauh, muncul kesemutan, kebas, sampai ke kelemahan tungkai. Itu semua terjadi karena skoliosisnya mengakibatkan jepitan pada saraf," tambahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI