Sebagai pusat terapi stem cell terdepan di Indonesia, Celltech telah memiliki izin dari Kementerian Kesehatan serta sertifikasi internasional GMP (Good Manufacturing Practice).
Laboratorium ini menggunakan teknologi Quantum Closed System, yang memastikan proses sterilisasi maksimal dalam penyimpanan dan pengolahan sel punca, memberikan keamanan dan efektivitas terbaik bagi pasien.
Celltech juga memiliki rekam jejak kerja sama dengan berbagai institusi ternama, baik di dalam negeri seperti RS POLRI, RS Kanker Dharmais, RS PON, RS UNHAS, dan RS UNHAN, maupun internasional seperti EFHRE International University Barcelona, Leonardo da Vinci University Italy, dan University Gabriele d'Annunzio di Chieti Pescara, Italia.
Masa Depan Terapi Stem Cell di Indonesia
Sebagai bagian dari komitmennya dalam pengembangan teknologi kesehatan, Prof. dr. Deby Vinski juga berencana mengadakan pelatihan sertifikasi internasional bagi 12 dokter spesialis dari RSPPN.
Para dokter ini akan mendapatkan sertifikat kelas dunia dalam bidang stem cell dari World Council of Stem Cell (WOCS).
Salah satu inovasi besar yang turut dihadirkan dalam kerja sama ini adalah penyimpanan tali pusat bayi baru lahir. Tali pusat mengandung sel punca hematopoietik dan mesenkimal, yang dapat digunakan untuk pengobatan berbagai penyakit degeneratif di masa depan.
Dengan menyimpan tali pusat bayi di laboratorium bersertifikasi seperti Celltech, keluarga memiliki investasi kesehatan yang sangat berharga.
Kerja sama antara Celltech dan RSPPN adalah tonggak penting dalam pengembangan kedokteran anti-aging dan regenerative di Indonesia.
Baca Juga: Malaysia Kian Gencar Tarik Wisatawan Pasien Asal Indonesia
Dengan hadirnya teknologi stem cell di rumah sakit nasional, masyarakat kini memiliki akses lebih luas terhadap pengobatan canggih tanpa harus ke luar negeri.