Suara.com - Herpes Zoster, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Cacar Api, merupakan penyakit yang dapat menyerang siapa saja, terutama individu yang pernah mengalami Cacar Air.
Penyakit ini disebabkan oleh reaktivasi virus Varicella-Zoster (VZV), yang sebelumnya bersembunyi dalam sistem saraf setelah seseorang sembuh dari Cacar Air.
Dijelaskan dr. Johan Wijoyo, Head of Medical Adult Vaccine, GSK Indonesia, mengatakan, Herpes Zoster adalah penyakit yang dapat dicegah dan dikendalikan.
"Dengan menjaga kesehatan tubuh, mengelola stres, serta mendapatkan vaksinasi yang dianjurkan, risiko terkena penyakit ini dapat diminimalkan," kata dia pada Suara.com saat ditemui baru-baru ini di Jakarta.
Baca Juga: Cek Fakta: Sertifikat Elektronik Cara Mafia Ambil Tanah Masyarakat
Untuk itu, lanjut dr. Johan, kesadaran dan edukasi mengenai Herpes Zoster sangat penting agar masyarakat, khususnya lansia, dapat melindungi diri dari penyakit ini dan tetap memiliki kualitas hidup yang baik.
Nah, berikut adalah beberapa fakta penting mengenai Herpes Zoster yang perlu diketahui:
1. Herpes Zoster Lebih Sering Menyerang Orang Dewasa di Atas 50 Tahun
Berdasarkan data tahun 2022 di Indonesia, terdapat lebih dari 60 juta penduduk yang berusia di atas 50 tahun. Seiring bertambahnya usia, sistem kekebalan tubuh seseorang melemah, sehingga risiko terkena Herpes Zoster meningkat.
Bahkan, sekitar 9 dari 10 orang dewasa di atas 50 tahun sudah memiliki virus yang dapat menyebabkan Cacar Api dalam tubuhnya.
Baca Juga: Cek Fakta: Video Cristiano Ronaldo Hadiri Acara di NTT 19 Februari 2025
2. Tidak Menular, tetapi Bisa Menyebabkan Cacar Air
Herpes Zoster tidak dapat menular dari satu orang ke orang lain. Namun, seseorang yang belum pernah terkena Cacar Air dapat tertular virus Varicella-Zoster jika bersentuhan dengan cairan dari ruam melepuh penderita Herpes Zoster yang masih aktif.
Oleh karena itu, penderita disarankan untuk menutup ruam dan menghindari kontak langsung dengan orang yang belum pernah mengalami Cacar Air, terutama bayi, ibu hamil, dan individu dengan sistem imun lemah.
3. Komplikasi Nyeri Pascaherpes Bisa Bertahan Lama
Salah satu komplikasi umum dari Herpes Zoster adalah Nyeri Pascaherpes (NPH). Kondisi ini menyebabkan nyeri saraf jangka panjang di area bekas ruam Cacar Api yang dapat berlangsung berbulan-bulan hingga bertahun-tahun setelah ruam sembuh.
Sekitar 10%-18% penderita Herpes Zoster mengalami NPH, dan risiko ini lebih tinggi pada individu lanjut usia.
4. Faktor Risiko Lainnya: Komorbid dan Stres
Selain faktor usia, beberapa kondisi medis dapat meningkatkan risiko terkena Herpes Zoster. Penyakit seperti diabetes, penyakit jantung, dan gangguan pernapasan kronis dapat meningkatkan risiko seseorang terkena Cacar Api hingga 30-38%.
Selain itu, stres juga menjadi faktor yang meningkatkan risiko terkena Herpes Zoster hingga 47%, karena stres dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh.
5. Bisa Menyebabkan Komplikasi Serius
Herpes Zoster yang muncul di area wajah dapat berdampak pada kesehatan mata dan berisiko menyebabkan gangguan penglihatan.
Pada kasus yang lebih langka, penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi serius seperti infeksi paru (pneumonia), gangguan pendengaran, radang otak (encephalitis), dan bahkan kematian.
6. Pencegahan dengan Vaksinasi
Meskipun Herpes Zoster tidak dapat sepenuhnya dicegah, risiko terkena penyakit ini dapat dikurangi dengan vaksinasi. Pada Juli 2024, Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI telah memperbarui Jadwal Imunisasi Dewasa dengan menambahkan vaksin Herpes Zoster untuk orang dewasa berusia ≥50 tahun serta individu ≥18 tahun dengan kondisi imunokompromais. Vaksin ini dapat membantu mencegah Cacar Api dan mengurangi risiko komplikasi seperti NPH.
7. Kampanye Kesadaran #CeritaCacarApi
GSK bekerja sama dengan International Federation on Ageing (IFA) dalam memperingati Pekan Kesadaran Cacar Api yang berlangsung dari 24 Februari hingga 2 Maret 2025.
Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak Herpes Zoster dan mendorong lebih banyak orang untuk mengambil langkah pencegahan. Masyarakat didorong untuk berbagi pengalaman mereka menggunakan tagar #CeritaCacarApi di media sosial.