Suara.com - NBA baru saja dihebohkan dengan berita bahwa salah satu pemainnya, Victor Wembanyama mengalami Deep Vain Thrombosis atau DVT.
Menanggapi hal ini, dr. Yuliardy Limengka, B.Med.Sc., Sp.B, Subsp.BVE(K) dari Mayapada Hospital mengatakan, DVT merupakan pembekuan darah atau dalam bahasa awamnya dikenal sebagai darah kental.
Pembuluh darah bertugas membawa darah ke jantung. Jika di selangnya ada bekuan darah, maka darahnya tidak mengalir," katanya menjelaskan.
Menurut dr. Yuliardy, penyebab DVT secara umum ada tiga. Satu, aliran darah penderita memang kurang lancar, sehingga cenderung gampang membeku.
Baca Juga: Jangan Anggap Sepele! Nyeri Bahu Bisa Jadi Gejala Batu Empedu, Ini Penjelasannya
"Kedua, terdapat kerusakan pada dinding pembuluh darah sehingga merangsang terjadinya pembekuan dan ketiga, bisa disebabkan dari komponen darah itu sendiri, yang gampang membeku," jelasnya.
DVT umumnya terjadi di bagian kaki, tapi pada kasus Victor terjadi di tangan. Menurut dr. Yuliardy, hal ini belum dapat dipastikan penyebabnya.
"Dugaan saya adalah trauma karena over use, yaitu cedera pada pembuluh darah, sehingga komponen darah ingin memperbaiki pembuluh tersebut dengan cara menambal. Tapi kadang, upaya perbaikan itu terlalu berlebihan, sehingga terjadi pembekuan darah yang sangat besar," tambahnya.
Hal ini, menurut dr. Yuliardy bisa membuat pembuluh darah di tangan rusak, sehingga tidak bisa bermain basket lagi.
Lalu bagaimana penanganannya?
Baca Juga: Penyakit Barbie Hsu Sebelum Meninggal Dunia, Dampak Meluasnya Virus HMPV?
dr. Yuliardy mengatakan, penanganan pada fase akut adalah pengambilan bekuan darah tersebut dengan dengan trombektomi, dengan menggunakan alat canggih, yaitu mechanical trombektomi, tanpa sayatan sama sekali.
"Kalau bekuan darahnya kecil dan tidak mengganggu, kemungkinan besar hanya akan diberikan obat-obatan antikoagulan, yang bertujuan untuk memberi waktu kepada badan kita untuk menghancurkan sendiri pembekuan darah secara perlahan sambil tak membentuk bekuan darah yang baru," katanya.
dr. Yuliardy menyebut, siapa saja bisa kena DVT, baik orang yang tak terlalu aktif maupun orang yg terlalu aktif. Adapun gejalanya, sakit terus-menerus pada bagian terntentu, makin bengkak pada satu sisi (tangan atau kaki), kadang-kadang terasa kesemutan, yang artinya saraf sudah mulai tergencet.

Kemudian gejala lain, warna yang terkena DVT berubah. Jika awalnya merah, kemudian berubah lebih ungu, dan kalau sudah parah maka warnanya semakin pucat.
Bila terjadi gejala-gejala tersebut, disarankan untuk segera ke subspesialis bedah vaskular dari endovaskular, agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat sasaran.