Suara.com - BPJS Kesehatan merupakan program jaminan kesehatan yang diwajibkan bagi seluruh warga negara Indonesia. Dengan membayar iuran BPJS Kesehatan setiap bulan, peserta berhak mendapatkan layanan kesehatan di berbagai fasilitas yang telah bekerja sama dengan BPJS.
Sebagian orang mungkin bertanya-tanya, apakah BPJS Kesehatan bisa dicairkan jika tidak pernah digunakan? Banyak peserta merasa telah membayar iuran BPJS Kesehatan secara rutin tetapi belum pernah memanfaatkan layanannya.
Lantas, apakah dana tersebut bisa dikembalikan?
Mengutip ulasan dari berbagai sumber, BPJS Kesehatan beroperasi dengan prinsip gotong royong. Artinya, iuran yang dibayarkan oleh peserta digunakan untuk membantu peserta lain yang sedang membutuhkan layanan kesehatan.
Sebagai contoh, dalam sebuah perusahaan yang memiliki 100 karyawan, mungkin hanya 10 orang yang membutuhkan perawatan dalam satu bulan. Iuran BPJS Kesehatan yang dikumpulkan dari seluruh karyawan digunakan untuk membiayai mereka yang sakit. Dengan sistem ini, peserta yang sehat ikut berkontribusi membantu peserta lain yang membutuhkan.
Prinsip ini mencerminkan nilai solidaritas sosial, sehingga setiap orang dapat merasa lebih aman karena memiliki perlindungan kesehatan tanpa harus menghadapi beban biaya yang besar secara mendadak.
BPJS Kesehatan tidak bisa dicairkan meskipun peserta tidak pernah menggunakan layanan kesehatan. Hal ini sesuai dengan prinsip gotong royong yang telah dijelaskan sebelumnya.
Dana yang terkumpul bukan disimpan sebagai tabungan pribadi, melainkan digunakan untuk membiayai peserta lain yang membutuhkan perawatan medis.
Dengan demikian, meskipun seorang peserta merasa tidak memanfaatkan layanan BPJS Kesehatan, iuran BPJS Kesehatan yang dibayarkan tetap memiliki peran penting dalam mendukung keberlanjutan program ini.
Sebagai gantinya, ketika peserta membutuhkan layanan kesehatan di masa mendatang, mereka dapat memperoleh manfaat yang sama tanpa harus khawatir dengan biaya perawatan.