Jangan Anggap Sepele! Nyeri Bahu Bisa Jadi Gejala Batu Empedu, Ini Penjelasannya

Riki Chandra Suara.Com
Selasa, 04 Februari 2025 | 15:15 WIB
Jangan Anggap Sepele! Nyeri Bahu Bisa Jadi Gejala Batu Empedu, Ini Penjelasannya
Ilustrasi batu empedu. [Dok.Istimewa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nyeri bahu ternyata bisa menjadi salah satu tanda penyakit batu empedu. Biasanya, gejala umum batu empedu hanya nyeri perut, mual, demam, penyakit kuning, serta perubahan warna tinja dan urine.

Dilansir dari Hindustan Times, Ketua Manipal Institute of Minimal Access, Bariatric, GI & Robotic Surgery di New Delhi, Sandeep Aggarwal, menjelaskan bahwa nyeri bahu yang ekstrem tanpa disertai nyeri perut jarang terjadi akibat batu empedu.

Namun, dalam beberapa kasus, nyeri ini bisa menjalar hingga ke bahu kanan karena iritasi saraf akibat peradangan pada kantung empedu.

"Nyeri parah di sisi kanan dan bagian tengah perut atas, terutama di bawah tulang rusuk kanan, merupakan gejala utama batu empedu. Terkadang, nyeri ini bisa menyebar ke bahu kanan akibat iritasi saraf frenikus," katanya, dikutip dari Antara, Selasa (4/2/2025).

Selain itu, ada beberapa penyebab lain nyeri bahu, seperti radang selaput dada, pneumonia, atau akumulasi cairan di bawah diafragma. Dalam beberapa kasus, nyeri ini bisa menandakan adanya gangguan pada kantong empedu.

Aggarwal juga mengatakan bahwa dalam banyak kasus, nyeri perut dan bahu tidak muncul bersamaan, sehingga sering kali sulit didiagnosis. Gejala tambahan seperti gangguan pencernaan, perasaan penuh setelah makan makanan berlemak, serta urin gelap dan tinja berwarna terang juga bisa menjadi tanda adanya batu empedu yang menyumbat saluran empedu.

Selain itu, mual akibat iritasi sistem pencernaan dan demam menggigil dapat mengindikasikan infeksi kantung empedu. Bahkan, kondisi yang lebih serius seperti pankreatitis bisa terjadi jika saluran pankreas tersumbat oleh batu empedu.

Sebagai tindakan pencegahan dan pengobatan, Dr. Aggarwal menyarankan pola makan rendah lemak serta mempertimbangkan tindakan operasi laparoskopi atau kolesistektomi robotik jika diperlukan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI