Dokter Sarankan Anak Mandi Hujan Buat Latih Imunitas Tubuh: seperti Vaksin!

Kamis, 30 Januari 2025 | 18:39 WIB
Dokter Sarankan Anak Mandi Hujan Buat Latih Imunitas Tubuh: seperti Vaksin!
Ilustrasi anak bermain hujan-hujanan (Freepik/Prostooleh)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Saat ini banyak orangtua melarang anaknya mandi hujan karena bisa menyebabkan demam. Tapi aturan ini justru berbanding terbalik dengan saran dokter yang mengatakan mandi hujan bagus untuk melatih kekebalan tubuh.

Dokter Spesialis Paru & Pernafasan Eka Hospital Depok, dr. Gatut Priyonugroho, Sp.P(K)-Onk. FISR mengatakan anak mandi hujan membuat anak bisa terpapar virus tidak aktif. Menurutnya, kondisi ini serupa dengan memberikan vaksinasi pada anak.

"Pada saat hujan maka kelembapan udara tinggi. Kondisi ini membuat virus pernapasan jadi tidak aktif, hasilnya saat anak rajin hujan-hujanan ia jadi jarang sakit. Ini karena dia jadi hirup virus yang tidak aktif masuk ke tubuh," ujar dr. Gatut dalam acara diskusi di Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.

Dokter yang sudah membiarkan anaknya mandi ujan sejak kecil ini menjelaskan, keadaan virus pernapasan yang tidak aktif ini sama seperti kondisi virus yang diberikan saat proses vaksinasi.

Baca Juga: Jangan Asal Unik, Ini Aturan Penulisan Nama Anak Menurut Disdukcapil

Dokter Spesialis Paru & Pernafasan Eka Hospital Depok, dr. Gatut Priyonugroho, Sp.P(K)-Onk. FISR dalam acara diskusi bersama awak media di Jakarta Selatan (Suara.com/Dini Afrianti Efendi)
Dokter Spesialis Paru & Pernafasan Eka Hospital Depok, dr. Gatut Priyonugroho, Sp.P(K)-Onk. FISR dalam acara diskusi bersama awak media di Jakarta Selatan (Suara.com/Dini Afrianti Efendi)

"Kalau kita vaksin itu, kita dimasukin virus yang bangkai, dia tidak aktif. Jadi dia selubungnya aja untuk mengenali, oh wujud (virus)nya kayak gini. Tapi dia (virus) udah nggak bisa ngapa-ngapain," papar dr. Gatut.

Meski virus tidak aktif dan tidak bisa menyerang tubuh, tapi bangkai virus itu bisa sangat membantu sistem kekebalan tubuh untuk mengenali bentuk asli virus.

Hasilnya di kemudian hari jika virus aktif masuk ke tubuh sistem kekebalan tubuh manusia sudah lebih siap, ini karena ia sudah mengetahui karakter dan cara melawan virus tersebut. Dengan cara ini juga virus tidak bisa membuat kerusakan yang lebih besar di dalam tubuh, sehingga tidak bergejala berat.

"Kita diserang virus tersebut, kita bisa merespon lebih cepat," jelasnya.

Meski begitu, dr. Gatut tetap mengingatkan membiarkan anak mandi hujan tetap harus dengan pengawasan, mengingat anak bisa terpeleset atau anak terlampau lama diguyur hujan.

Baca Juga: Cegah Cacat Lahir dengan Uji Genetik, Ini Penjelasannya

Apalagi bagi anak yang sebelumnya tidak pernah mandi hujan, lalu langsung dibiarkan terpapar air hujan selama berjam-jam maka ia akan jatuh sakit. Sehingga, baiknya anak dibiarkan terpapar air hujan secara bertahap dari mulai sejak usia 6 bulan dengan beberapa tetes air hujan, lalu dibilas dan dibiarkan agak lama seiring bertambahnya usia.

"Zaman dulu kecil, hujan-hujanan berjam-jam dari pagi sampai zuhur. Anak lain muungkin nggak (lama), cukup 5 menit ya. Jadi kan kita meningkatkan kekebalan orang itu kan dipantau," pungkas dr. Gatut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI