Pemeriksaan Tulang Belakang untuk Cegah Skoliosis, Seberapa Penting?

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 28 Januari 2025 | 16:35 WIB
Pemeriksaan Tulang Belakang untuk Cegah Skoliosis, Seberapa Penting?
Ilustrasi skoliosis, pemeriksaan tulang belakang. (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Skoliosis adalah kelainan pada tulang belakang yang ditandai dengan kelengkungan ke samping, membentuk huruf "C" atau "S". Meskipun sering terdeteksi pada masa kanak-kanak atau remaja, skoliosis juga dapat berkembang pada usia dewasa. Deteksi dini dan pencegahan skoliosis sangat penting untuk mencegah komplikasi yang lebih serius di kemudian hari.

Data epidemiologi skoliosis bervariasi di setiap negara dan dipengaruhi oleh faktor genetik serta ras. Di Indonesia, prevalensi skoliosis idiopatik pada remaja mencapai 2,94%. Studi lain menunjukkan bahwa prevalensi skoliosis idiopatik remaja di Asia berkisar antara 0,4% hingga 7%. Angka ini menunjukkan bahwa skoliosis merupakan masalah kesehatan yang perlu mendapatkan perhatian khusus. 

Pentingnya Deteksi Dini Skoliosis

Deteksi dini skoliosis berperan penting dalam mencegah perkembangan kelainan yang lebih parah. Skoliosis yang tidak ditangani dapat menyebabkan berbagai komplikasi, seperti nyeri punggung kronis, gangguan postur, hingga masalah pada fungsi kardiopulmoner.

Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan tenaga medis untuk melakukan skrining skoliosis, terutama pada anak-anak dan remaja yang sedang dalam masa pertumbuhan. 

Metode Deteksi: Penggunaan Skoliometer

Salah satu alat yang efektif untuk deteksi dini skoliosis adalah skoliometer. Alat ini digunakan untuk mengukur sudut rotasi batang tubuh (Angle of Trunk Rotation/ATR) saat pasien berada dalam posisi membungkuk ke depan. Pemeriksaan dengan skoliometer bersifat non-invasif, bebas radiasi, dan dapat dilakukan dengan cepat. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan ATR lebih dari 7 derajat, maka pasien disarankan untuk menjalani pemeriksaan lanjutan guna memastikan diagnosis skoliosis. 

Langkah Pencegahan dan Penanganan

Selain deteksi dini, pencegahan skoliosis dapat dilakukan melalui beberapa langkah, antara lain:

Baca Juga: Skoliosis Bikin Ibu Hamil Takut dan Khawatir? Tenang, Dokter Bilang Tetap Bisa Melahirkan Normal Kok

  • Pendidikan dan Kesadaran: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan tulang belakang dan mengenali tanda-tanda awal skoliosis.
  • Aktivitas Fisik: Melakukan olahraga secara rutin untuk memperkuat otot punggung dan menjaga postur tubuh yang baik.
  • Pemeriksaan Rutin: Melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, terutama bagi anak-anak dan remaja, untuk mendeteksi adanya kelainan pada tulang belakang sejak dini.

Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan prevalensi skoliosis dapat ditekan, dan kualitas hidup penderita skoliosis dapat ditingkatkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI