Cara Cegah Dehidrasi Anak Saat Perubahan Musim, Orang Tua Wajib Tahu!

Riki Chandra Suara.Com
Selasa, 31 Desember 2024 | 18:41 WIB
Cara Cegah Dehidrasi Anak Saat Perubahan Musim, Orang Tua Wajib Tahu!
Ilustrasi anak batuk, kesehatan anak. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perubahan musim sering kali membawa tantangan kesehatan, terutama bagi anak-anak. Cuaca yang fluktuatif meningkatkan risiko berbagai penyakit, seperti flu dan demam, yang dapat berujung pada dehidrasi.

Orang tua penting memperhatikan hidrasi anak selama musim peralihan ini untuk mendukung pemulihan mereka.

Dehidrasi terjadi ketika tubuh kehilangan cairan lebih banyak daripada yang diterima, menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit seperti natrium, kalium, dan klorida.

Seorang ahli pediatri, Prof. Dr. NL Sridhar mengatakan, anak-anak lebih rentan mengalami dehidrasi karena permukaan kulit mereka yang lebih luas dibandingkan volume tubuh. Kondisi ini menyebabkan mereka kehilangan cairan lebih banyak, terutama saat demam tinggi.

“Penting untuk menjaga hidrasi anak-anak, karena dehidrasi dapat melemahkan imunitas mereka dan membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi,” ujar Sridhar dalam wawancara dengan Hindustan Times, dikutip dari Antara, Selasa (31/12/2024).

Saat mengalami dehidrasi, anak-anak sering kali menunjukkan tanda-tanda seperti mulut kering, urine berwarna gelap, lesu, dan pusing.

Sridhar juga menekankan bahwa selama perubahan musim, penyakit non-diare seperti demam, infeksi virus, dan mual semakin umum pada anak-anak. Demam dan mual dapat memperburuk dehidrasi, sementara penurunan nafsu makan mengurangi asupan cairan dan makanan, yang sangat penting untuk pemulihan energi.

Untuk mengatasi dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit, orang tua disarankan untuk memberikan cairan dengan komposisi elektrolit yang seimbang.

Produk siap minum dengan elektrolit dan energi yang sesuai sangat bermanfaat untuk menggantikan cairan yang hilang. Selain itu, mikronutrien seperti tembaga, seng, selenium, dan vitamin C juga membantu mendukung fungsi kekebalan tubuh dan mempercepat pemulihan.

Sridhar juga menjelaskan pentingnya elektrolit dalam pemulihan. Natrium, kalium, dan magnesium adalah elektrolit yang penting untuk menjaga hidrasi dan mendukung fungsi tubuh, terutama saat anak-anak sedang sakit.

“Natrium membantu penyerapan cairan, kalium mendukung fungsi otot, dan magnesium penting untuk pemulihan sel dan produksi energi,” katanya.

Dengan memahami pentingnya hidrasi, orang tua dapat membantu anak-anak melewati perubahan musim dengan lebih sehat. Dehidrasi yang ditangani dengan tepat dapat mempercepat pemulihan dan menjaga sistem kekebalan tubuh anak tetap kuat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI