Cegah Ambeien Saat Kehamilan, IDI Mataram Bagikan Informasi Pengobatan

Sabtu, 28 Desember 2024 | 11:57 WIB
Cegah Ambeien Saat Kehamilan, IDI Mataram Bagikan Informasi Pengobatan
Foto oleh Kmpzzz dari Freepik
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menurut informasi dari idimataram.org, salah satu penyakit yang paling populer di Indonesia dan sering terjadi saat kehamilan adalah ambeien. Ambeien, atau dalam istilah medis yaitu hemoroid, merupakan sebuah kondisi umum yang dapat terjadi pada ibu hamil, terutama selama trimester kedua dan ketiga. IDI mengatakan bahwa 30-40% ibu hamil mengalami masalah ini, yang sering disebabkan oleh perubahan fisik dan hormonal selama kehamilan.

IDI merupakan singkatan dari Ikatan Dokter Indonesia. IDI Kota Mataram adalah cabang organisasi yang merupakan wadah profesi bagi para dokter di Indonesia. Organisasi ini berfungsi untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, mendukung pengembangan profesionalisme dokter, serta memperjuangkan kepentingan anggotanya.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Mataram adalah dr. Emirald Isfihan. Selain menjabat sebagai ketua IDI Mataram, ia juga merupakan Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram. Dalam perannya, dr. Emirald aktif dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan profesi kedokteran dan peningkatan layanan kesehatan di daerah Mataram.
 
IDI Mataram saat ini meneliti lebih lanjut tentang penyakit ambeien yang sering terjadi pada ibu hamil. Penyebab utama serta pengobatan yang dapat mengurangi bagi penderitanya.

Apa saja penyebab terjadinya ambeien pada ibu hamil?

Dilansir dari laman https://idimataram.org, penyakit ambeien atau hemoroid pada ibu hamil sering disebabkan oleh beberapa faktor yang berkaitan dengan perubahan fisiologis selama kehamilan. Berikut adalah penyebab utama terjadinya ambeien pada ibu hamil:

1. Tekanan pada daerah panggul

Karena janin dan rahim semakin berkembang, tekanan pada panggul dan rektum meningkat. Akibatnya, pembuluh darah di sekitar anus membengkak.

2. Perubahan hormonal

Selain itu, perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan dapat menyebabkan ambeien. Hormon progesteron yang meningkat selama kehamilan dapat mengendurkan dinding pembuluh darah, membuatnya lebih rentan terhadap pembengkakan. Selain itu, hormon ini juga dapat memperlambat pergerakan usus, yang dapat menyebabkan sembelit.

3. Adanya peningkatan volume darah

Peningkatan volume darah dalam tubuh untuk mendukung perkembangan janin dapat menyebabkan pembuluh darah tertekan dan membesar, yang dapat menyebabkan ambeien pada ibu hamil.

4. Terjadinya sembelit

Sembelit adalah masalah umum bagi ibu hamil, dan mengejan saat buang air besar dapat meningkatkan tekanan pada pembuluh darah di sekitar anus, memperburuk ambeien.

Apa saja obat yang direkomendasikan untuk ambeien pada ibu hamil?

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Mataram telah merangkum beberapa obat yang dapat dikonsumsi oleh ibu hamil yang mengalami ambeien. berikut adalah beberapa pilihan obat yang aman dan efektif meliputi:

1. Hydrocortisone

Hydrocortisone adalah obat pertama yang diresepkan untuk ibu hamil yang mengalami ambeien. Untuk mengurangi pembengkakan, gatal, dan nyeri
 
ambeien, krim ini digunakan. Bisa diterapkan tipis pada area yang terkena dua kali sehari. Sangat disarankan untuk digunakan hanya setelah konsultasi dengan dokter.

2. Ardium

Obat ini mengandung ekstrak buah citrus yang membantu mengurangi pembengkakan dan memperlancar peredaran darah. Dosis yang dianjurkan adalah 2 kapsul, 3 kali sehari.

3. Borraginol S

Borraginol S merupakan obat berbentuk salep. Salep ini dirancang khusus untuk meredakan gejala ambeien, termasuk nyeri dan gatal. Borraginol S aman digunakan oleh ibu hamil setelah trimester pertama.

4. Ultraproct-N

Obat ini mengandung fluocortolone dan lidocaine, salep ini efektif meredakan peradangan dan nyeri akibat ambeien. Penggunaannya harus berdasarkan anjuran dokter.

Sebelum menggunakan obat-obatan ini, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter guna memastikan keamanan dan dosis yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan masing-masing ibu hamil.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI