Kenali Bahaya Hepatitis, IDI Woha Bagikan Informasi Pengobatan yang Tepat

Sabtu, 28 Desember 2024 | 10:35 WIB
Kenali Bahaya Hepatitis, IDI Woha Bagikan Informasi Pengobatan yang Tepat
Ilustrasi hepatitis. (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menurut informasi dari idiwoha.org, salah satu penyakit yang paling banyak dialami oleh masyarakat Indonesia adalah hepatitis. Menurut data Kementerian Kesehatan yang dibantu oleh IDI, diperkirakan ada sekitar 20 juta orang di Indonesia yang menderita hepatitis. Infeksi virus dan konsumsi alkohol berlebihan adalah beberapa penyebab utama penyakit ini.

IDI Kecamatan Woha dengan adalah organisasi sebagai wadah profesi bagi para dokter di Indonesia. Organisasi ini berperan penting dalam pengembangan profesi dokter, peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, serta perlindungan hak-hak dokter di daerah tersebut.

Pengurus IDI Kecamatan Woha terdiri dari dokter-dokter yang berkomitmen untuk menjalankan visi dan misi organisasi. Mereka bertanggung jawab atas pelaksanaan program-program yang mendukung pengembangan profesi kedokteran.

IDI Kecamatan Woha mempelajari salah satu penyakit paling banyak diderita oleh sebagian masyarakt Indonesia yaitu hepatitis. Apa saja faktor penyebab
 
hepatitis serta rekomendasi obat bagi penderitanya.

Baca Juga: Kenali Penyebab Alergi Telur, IDI Kota Ungaran Memberikan Solusi dan Pengobatan

Apa saja faktor penyebab terjadinya penyakit hepatitis?

Dilansir dari laman https://idiwoha.org, penyakit hepatitis adalah peradangan pada hati yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Berikut adalah beberapa penyebab utama terjadinya hepatitis meliputi:

1. Terlalu banyak mengonsumsi minuman beralkohol

Konsumsi alkohol dalam jumlah besar dapat menyebabkan peradangan hati (hepatitis alkoholik). Kondisi ini dapat merusak sel-sel hati dan mengganggu fungsi hati.

2. Terinfeksi virus

Baca Juga: Kenali Penyebab Nyeri Pada Bahu, IDI Kabupaten Boyolali Berikan Informasi Pengobatan

Salah satu penyebab hepatitis adalah virus. Ada virus hepatitis A, B, C, D, dan E. Hepatitis A biasanya muncul setelah memakan makanan atau minuman yang terkontaminasi, dan hepatitis B dapat menular melalui hubungan seksual tanpa alat kontrasepsi (kondom).

3. Adanya infeksi cacing hati

Salah satu penyebab hepatitis adalah infeksi cacing hati. Cacing dari genus Opisthorchis dan Fasciola dapat menyebabkan hepatitis dengan memakan makanan mentah yang terkontaminasi larva cacing tersebut. Anda harus makan makanan yang dimasak dengan baik untuk menghindari hepatitis.

4. Kondisi medis tertentu

Beberapa kondisi medis seperti diabetes atau obesitas dapat meningkatkan risiko perlemakan hati dan hepatitis.

Apa saja obat yang direkomendasikan untuk penderita hepatitis?

IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Kecamatan Woha menjelaskan untuk mengatasi penyakit hepatitis, pengobatan yang direkomendasikan tergantung pada jenis hepatitis (A, B, C, D, atau E) dan tingkat keparahannya. Berikut adalah beberapa obat yang umum digunakan untuk mengobati hepatitis meliputi:

1. Obat Lamivudine

Salah satu obat yang direkomendasikan oleh dokter yaitu Lamivudine. Lamivudine (Epivir-HBV) digunakan untuk mengobati infeksi hepatitis B. Lamivudine termasuk dalam golongan obat yang disebut nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NRTI).
 
2. Obat Interferon

Interferon Alfa dapat diberikan pada penderita melalui suntikan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan membantu melawan infeksi virus. Ini biasanya digunakan untuk hepatitis B kronis dan hepatitis C.

3. Obat Adefovir

Terdapat dalam dua formulasi, Tenofovir disoproxil fumarate (TDF) dan Tenofovir alafenamide (TAF). Keduanya efektif dalam menurunkan HBV DNA dan mengurangi kerusakan hati.

4. Obat Telbivudine

Telbivudine juga merupakan analog nukleosida dengan efektivitas dalam menurunkan HBV DNA. Namun, resistensi terhadap telbivudine dapat berkembang seiring waktu.

Penggunaan obat-obatan harus dilakukan di bawah pengawasan medis karena beberapa obat dapat memiliki efek samping dan interaksi yang berpotensi berbahaya. Selain pengobatan, perubahan gaya hidup seperti pola makan sehat, menghindari alkohol, dan tidak berbagi jarum suntik juga sangat penting dalam manajemen hepatitis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI