Suara.com - Terapi stem cell telah menjadi salah satu terobosan dalam dunia medis, khususnya dalam pengobatan penyakit musculoskeletal (sistem yang terdiri dari tulang, sendi, otot, saraf, dan jaringan ikat).
Stem cell adalah sel yang mampu memperbarui, memperbanyak dirinya sendiri, sehingga berpotensi digunakan untuk menggantikan jaringan tubuh yang rusak.
Dijelaskan pakar ortopedi. Prof. Dr. dr. Andri Maruli Tua Lubis, Sp.OT (K), stem cells juga mampu beradaptasi dengan sel pada lokasi yang dituju untuk melengkapi kekurangan, memperbaiki kerusakan yang diperlukan, hingga menjadi sel apa pun sesuai dengan letaknya.
"Dengan kemampuannya untuk memperbaiki dan menggantikan jaringan yang rusak, terapi ini memberikan solusi efektif bagi pasien yang menderita cedera atau penyakit kronis pada tulang, sendi, dan ligamen," jelas dia dalam acara seminar awam RS Siloam Mampang baru-baru ini.
Baca Juga: Apa Itu Stem Cell? Perawatan yang Dibahas Deddy Corbuzier saat Sentil Oknum Dokter Tukang Tipu
Untuk itu, lanjut dr. Andri, penting untuk pasien berkonsultasi dengan dokter spesialis ortopedi yang memiliki pemahaman tentang stem cells agar pengobatan dapat disesuaikan dengan kondisi spesifik pasien, sehingga hasilnya lebih optimal dan aman.
Sebab kata dia, stem cells menawarkan solusi inovatif bagi banyak kondisi ortopedi yang sebelumnya sulit diatasi dengan terapi tradisional. Dengan teknologi ini, pasien memiliki harapan untuk pulih tanpa operasi besar.
"Kami ingin membantu pasien mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik,” ujar dia lagi dalam seminar.
Salah satu pasien RS Siloam Mampang yang berhasil melakukan injeksi stem cell adalah Ny. L (59 tahun), seorang ibu rumah tangga yang sudah lama menderita nyeri lutut yang membuat aktivitas sehari-hari menjadi sulit, terutama saat berjalan jauh.
Awalnya, Ny. L mencoba berbagai alternatif, mulai dari terapi PRP hingga mengonsumsi obat pereda nyeri. Meskipun sempat terasa membaik, efeknya hanya sementara dan lututnya tetap terasa sakit.
Baca Juga: Inovasi Terkini Ganti Sendi Lutut dengan Teknologi Robotik Bantu Minimalkan Rasa Nyeri pada Pasien
Karena tidak ingin mengganti sendi lutut dengan operasi, Ny. L terus mencari solusi lain. Bahkan sempat berkonsultasi dengan dokter di Singapura yang memberikan penanganan sementara, tetapi hasilnya belum maksimal.
Akhirnya, Ny. L memutuskan berkonsultasi dengan Prof. Dr. dr. Ismail Hadisoebroto Dilogo, Sp.OT, Subsp.P.L. (K), yang menyarankan terapi stem cells. Setelah injeksi dilakukan, nyeri pada lututnya berkurang dan ia merasa lebih nyaman.
Ny. L berharap injeksi ini dapat menjadi solusi jangka panjang tanpa harus menjalani operasi dan lututnya dapat pulih sepenuhnya.
Saat ini, terapi stem cell telah disetujui untuk 15 diagnosis medis dalam ortopedi, termasuk osteoartritis, defek tulang, fraktur non-union, cedera ligamen, dan lainnya.
Keputusan Menteri Kesehatan RI No. HK.01.07/MENKES/1359/2024 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Terapi Sel Punca di Bidang Orthopaedi dan Traumatologi mengakui terapi ini sebagai metode legal dan efektif untuk menangani berbagai masalah ortopedi.
Di RS Siloam Mampang, terapi stem cell dapat dilakukan baik di klinik rawat jalan maupun dalam prosedur bedah, disesuaikan dengan kondisi pasien. Sebelum dilakukan terapi stem cells, ada beberapa tahapan dan persiapan yang perlu dilakukan.
Tahap pertama adalah konsultasi dengan dokter spesialis ortopedi yang memiliki pemahaman tentang stem cell. Kemudian dilakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium jika diperlukan.
Setelah pasien dinyatakan fit, langkah selanjutnya adalah tindakan stem cell, yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan medis pasien.
“Terapi stem cell membuka peluang baru dalam pengobatan regeneratif. Ini bukan hanya tentang memperbaiki cedera, tapi juga tentang memberikan harapan bagi pasien dengan kondisi ortopedi yang sebelumnya mungkin terbatas dari segi pilihan pengobatan,” tambah Prof. Dr. dr. Ismail Hadisoebroto Dilogo, Sp.OT, Subsp.P.L. (K), yang memaparkan penerapan stem cell pada sendi, tulang, dan tulang belakang.