Kenali Penyebab Anemia, IDI Lombok Timur Bagikan Informasi Pengobatan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:59 WIB
Kenali Penyebab Anemia, IDI Lombok Timur Bagikan Informasi Pengobatan
Ilustrasi Anemia.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menurut informasi dari idilomboktimur.org, salah satu penyakit yang sering dialami di segala usia dari remaja hingga orang dewasa adalah anemia. Anemia terjadi ketika jumlah sel darah merah dalam tubuh kurang dari normal. Sejak 2018, 32% remaja berusia 15 hingga 24 tahun di Indonesia menderita anemia, dengan anak perempuan yang paling rentan.

IDI merupakan singkatan dari Ikatan Dokter Indonesia. IDI Lombok Timur merupakan salah satu organisasi kesehatan dan menjadi wadah profesi bagi para dokter di Indonesia.  IDI Lombok Timur mengorganisir dokter yang berpraktik di daerah mereka dengan memberikan pelatihan dan pendidikan, serta melakukan advokasi untuk kepentingan anggota dan masyarakat.

IDI Lombok Timur kemudian meneliti lebih lanjut mengenai penyakit anemia yang sering menyerang dan mengganggu kesehatan masyarakat Indonesia. Beberapa cara dan rekomendasi obat yang tepat bagi para penderitanya.

Apa saja penyebab terjadinya anemia?

Baca Juga: Lakukan Hal Ini Saat Pikiran Stres untuk Kembali Rileks

Dilansir dari laman https://idilomboktimur.org, penyakit anemia terjadi ketika tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat atau hemoglobin, yang mengakibatkan sel-sel tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen. Berikut adalah beberapa penyebab utama terjadinya anemia meliputi:

1. Kekurangan zat besi

Kekurangan zat besi adalah jenis anemia yang paling umum. Ini terjadi ketika tubuh kekurangan zat besi dari makanan atau tidak dapat menyerapnya dengan baik, seperti penyakit celiac. Bertugas mengangkut oksigen ke seluruh tubuh adalah protein yang terdapat dalam sel darah merah yang disebut hemoglobin.

2. Kehilangan darah akibat cedera

Faktor lain yang menyebabkan anemia adalah kehilangan darah yang signifikan. Kehilangan darah ini dapat terjadi secara tiba-tiba (seperti akibat cedera) atau perlahan (seperti karena wasir, kanker usus, atau gangguan menstruasi berat).

Baca Juga: Dampak Mengerikan yang Dialami Seseorang Jika Kurang Tidur

3. Faktor genetik atau riwayat keluarga

Beberapa jenis anemia, seperti thalasemia dan anemia sel sabit, disebabkan oleh faktor genetik. Kondisi ini menyebabkan pembentukan sel darah merah yang tidak normal, yang dapat mengganggu fungsi normal sel darah merah.

4. Menderita berbagai penyakit

Anemia aplastik dapat terjadi ketika sumsum tulang tidak dapat menghasilkan cukup sel darah merah. Beberapa sumbernya termasuk infeksi, penyakit autoimun, paparan zat kimia beracun, dan efek samping dari obat-obatan tertentu. Selain itu, penyakit seperti kanker, penyakit ginjal, RA, dan HIV/AIDS dapat memengaruhi pembentukan sel darah merah.

Apa saja rekomendasi obat atau suplemen untuk mengatasi anemia?

Anemia adalah penyakit yang terjadi ketika jumlah sel darah merah dalam tubuh lebih rendah dari normal. Bagi Anda sedang mengalami anemia, ada beberapa rekomendasi obat untuk mengatasinya yang umum digunakan:

1. Sangobion

Sangobion, suplemen yang mengandung zat besi, vitamin B12, dan asam folat, membantu mengatasi anemia yang disebabkan oleh kekurangan zat besi dan dapat membantu meningkatkan produksi sel darah merah. Jangan mengonsumsi lebih dari satu kapsul setiap hari.

2. Maltofer

Maltofer, suplemen penambah darah yang mengandung ferrous fumarate, membantu meningkatkan kadar hemoglobin dalam darah dan dapat digunakan untuk mengobati anemia defisiensi besi. Disarankan untuk mengonsumsi 1-2 tablet sekali sehari.

3. Etabion

Etabion mengandung ferrous fumarate, vitamin B12, dan asam folat, yang dapat membantu pembentukan sel darah merah. Dosis yang dianjurkan adalah 2 tablet sehari setelah makan.

4. Obat stimulan sumsum tulang belakang

Pemberian obat, seperti filgrastim, pegfilgrastim, epoetin alfa, atau eltrombopag, bisa dilakukan untuk merangsang sumsum tulang agar bisa memproduksi sel darah yang baru.

Sebelum memulai pengobatan atau suplementasi, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan diagnosis yang tepat dan rekomendasi dosis sesuai dengan kebutuhan individu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI