3. Penggunaan alat kontrasepsi jangka panjang
Alat kontrasepsi digunakan untuk mencegah kehamilan, menjarangkan kehamilan, atau mencegah kehamilan sama sekali. Penggunaan pil KB selama lebih dari lima tahun dapat meningkatkan risiko kanker serviks.
4. Obesitas dan pola hidup tidak sehat
Wanita dengan berat badan berlebih dan pola makan yang buruk (kurang konsumsi buah dan sayur) juga berisiko lebih tinggi terkena kanker serviks.
Apa saja obat yang direkomendasikan untuk pengidap kanker serviks?
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Borong menjelaskan bahwa pengobatan kanker serviks melibatkan berbagai jenis obat yang digunakan tergantung pada stadium kanker dan kondisi kesehatan pasien. Berikut adalah beberapa obat yang direkomendasikan untuk pengidap kanker serviks meliputi:
1. Cisplatin
Obat ini adalah salah satu jenis obat kemoterapi yang paling umum digunakan untuk semua jenis kanker. Cisplatin bekerja dengan menghambat perkembangan dan penyebaran sel kanker. Pemberian dilakukan melalui infus ke dalam pembuluh darah.
2. Carboplatin
Baca Juga: Pengobatan Kanker dengan Terapi Gen: Inovasi Masa Depan
Mirip dengan cisplatin, carboplatin juga digunakan untuk menghambat pertumbuhan sel kanker. Pemberian dilakukan melalui injeksi infus, biasanya tidak lebih dari sekali dalam 4 minggu.