Inisiatif Vaksin Dengue Oleh Dinas Kesehatan Kalimantan Timur, Jadi Teladan untuk Selangor dalam Perangi Penyakit

Kamis, 19 Desember 2024 | 10:57 WIB
Inisiatif Vaksin Dengue Oleh Dinas Kesehatan Kalimantan Timur, Jadi Teladan untuk Selangor dalam Perangi Penyakit
Kolaborasi Regional: KaliTim dan Selangor Bersatu Melawan Dengue dengan Vaksinasi dan Edukasi (Dok. Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebagai inisiatif pertama untuk secara aktif mengurangi kejadian dengue di tingkat provinsi, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur memperkenalkan vaksinasi dengue kepada 9.800 anak usia sekolah dasar di Balikpapan. 

Sampai dengan bulan Oktober 2024, Dinas Kesehatan Kota Balikpapan melaporkan vaksinasi telah diberikan kepada 90% dari total populasi targetnya, atau lebih dari 8.800 anak. 

Inisiatif vaksinasi dengue kemudian diperluas ke kota Samarinda, dengan menargetkan 2.750 anak sekolah usia sekolah dasar di Kecamatan Samarinda Utara.

Disebutkan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur. dr.H Jaya Mualimin, Sp.Kj, M.Kes, MARS, inisiatif vaksinasi dengue di Provinsi Kalimantan Timur ini merupakan vaksinasi regional publik pertama untuk dengue di Indonesia. Ini komitmen untuk memimpin upaya pencegahan dengue.

Baca Juga: 50 Persen Kematian Kasus Dengue Terjadi pada Usia Anak, Begini Solusi Pencegahan yang Perlu Diketahui

Menariknya, pengalaman regional tersebut lantas dibagikan pula oleh Pemerintah Negara Bagian Selangor dari Malaysia yang hadir di Kalimantan Timur selama dua hari untuk melakukan pembelajaran dan praktik terbaik dalam pengendalian dengue, yang melibatkan inisiatif advokasi dan vaksinasi. 

Diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur, bersama dengan Dinas Kesehatan Kota Samarinda dan Balikpapan, kunjungan ini mencakup pertemuan dengan otoritas kesehatan setempat, sekolah, Puskesmas, dan kunjungan ke Dinas Kesehatan, serta forum ilmiah yang membedah inisiatif pencegahan dengue dan kebijakan kesehatan masyarakat.

"Kami percaya bahwa informasi yang dibagikan selama pertemuan ini, seputar inisiatif advokasi dan vaksinasi yang kami lakukan, akan memberikan kontribusi pada upaya yang sedang dilakukan oleh Pemerintah Negara Bagian Selangor dan menginspirasi pertukaran serta kolaborasi regional lebih lanjut untuk menanggulangi dengue," kata dia lagi dalam siaran pers yang Suara.com terima belum lama ini.

Pertemuan ini menandai tonggak penting dalam upaya Pemerintah Negara Bagian Selangor untuk mengatasi dengue, yang semakin memperkuat komitmen negara bagian untuk mengatasi ancaman kesehatan masyarakat yang semakin meningkat ini.

Dengan hampir setengah dari kasus dengue di Malaysia dilaporkan terjadi di Selangor, hal ini telah memberikan tekanan yang cukup besar pada sistem perawatan kesehatan dan ekonomi.

Baca Juga: Miskonsepsi Seputar Dengue: Fakta dan Pencegahan yang Perlu Diketahui

"Melalui pertukaran keahlian dan pembelajaran penting dari Kalimantan Timur tentang advokasi dan program vaksinasi dengue di tingkat provinsi, kami berharap dapat meletakkan dasar bagi program vaksinasi dengue negara bagian pertama di Selangor," kata Yang Berhormat Puan Jamaliah binti Jamaluddin, Selangor State Executive Councilor for Public Health and Environment. 

Selangor sendiri baru-baru ini mengalokasikan RM4 juta atau sekitar Rp 14.354.960.000, dalam anggaran negara tahun 2025 untuk pengendalian dan pencegahan dengue, yang memperkuat komitmen terhadap pendekatan komprehensif melalui penggabungan langkah-langkah yang ada dengan solusi inovatif termasuk vaksinasi, untuk mengurangi insiden dengue dan tingkat rawat inap. 

Karena Selangor ingin menerapkan program vaksinasi dengue di negara bagiannya sendiri, informasi yang diperoleh dari pertemuan ini akan sangat penting dalam membentuk strategi holistik yang menjawab ancaman kesehatan masyarakat yang terus meningkat, seperti dengue.

Hal ini pun mendapatkan dukungan dari President Director PT Takeda Innovative Medicines, Andreas Gutknecht yang menyebut pihaknya berkomitmen untuk melawan dengue sebagai mitra jangka panjang, dengan vaksin yang telah diciptakan dan lebih dari itu. 

"Kami mendukung berbagai inisiatif selain vaksin kami, terutama dalam mendidik tenaga kesehatan garis depan dan masyarakat tentang dengue serta pencegahan dengue yang komprehensif. Hanya dengan upaya kolaboratif dan strategi yang terintegrasi, kita akan mampu memenangkan perjuangan ini," pungkasnya.

Pertemuan antara Kalimantan Timur dan Selangor menjadi tonggak terbentuknya kolaborasi regional yang berkelanjutan dalam memerangi dengue, dengan tujuan bersama untuk meningkatkan kesehatan masyarakat di seluruh negara Asia dan sekitarnya.

Untuk itu, kegiatan antar-negara ini menekankan akan pentingnya pendekatan yang komprehensif dan terintegrasi dalam penanggulangan dengue, yang meliputi pengendalian vektor, manajemen kasus, vaksinasi, serta edukasi masyarakat.

Ke depannya, hasil dari pertemuan ini akan menjadi dasar bagi masing-masing negara untuk memperkuat strategi penanganan dengue. Dengan memasukkan pencegahan inovatif ke dalam program nasional dan membina jaringan kerja sama regional, Indonesia dan Malaysia dapat bekerjasama untuk mencapai tujuan besar yaitu nol kematian akibat dengue pada tahun 2030. 

Visi yang menginspirasi ini menyoroti kekuatan komitmen bersama dan tindakan kolektif dalam mengatasi tantangan kesehatan masyarakat yang sedang dihadapi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI