40 Persen Kasus Demensia Bisa Dicegah, Kenali Gejalanya Sejak Dini

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Kamis, 19 Desember 2024 | 10:30 WIB
40 Persen Kasus Demensia Bisa Dicegah, Kenali Gejalanya Sejak Dini
Foto oleh Kindel Media dari Pexels
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Demensia, salah satu gangguan neurodegeneratif yang paling umum pada lanjut usia, telah menjadi perhatian global. Data WHO mencatat, 55 juta orang di dunia hidup dengan demensia, angka yang diproyeksikan melonjak menjadi 78 juta pada 2030. Di Indonesia, masalah ini kian mendesak seiring bertambahnya populasi lansia.

Lancet Commission (2020) menyebutkan, 40 persen kasus demensia dapat dicegah atau ditunda dengan mengelola faktor risiko seperti hipertensi, obesitas, dan gaya hidup tidak sehat. Namun, kesadaran masyarakat Indonesia tentang demensia dan pencegahannya masih minim, menyebabkan diagnosis sering terlambat dilakukan.

Sebagai bagian dari solusi, PT Prodia Widyahusada Tbk meluncurkan program 10.000 skrining gratis demensia sejak Juli 2024 menggunakan metode AD-8 (INA) untuk deteksi dini. Program ini dilengkapi seminar edukasi bagi lansia berusia 50–70 tahun, calon caregiver, dan pelanggan yang telah mengikuti skrining awal.

Direktur Utama Prodia, Dr. Dewi Muliaty, M.Si., menekankan pentingnya peran keluarga dalam pendampingan ODD (Orang dengan Demensia). Edukasi membantu keluarga lebih percaya diri menghadapi situasi sulit dan menciptakan lingkungan aman bagi ODD.

Baca Juga: Profil Orang Tua Victor Dethan, Pekerjaan Ayahnya Padahal Bukan dari Sepakbola

"Pendampingan yang baik harus mencakup kebutuhan fisik dan emosional ODD. Misalnya, memastikan mereka tidak melewatkan jadwal obat atau mencegah risiko disorientasi yang membahayakan," ujar Dewi dalam keterangannya baru-baru ini. 

Untuk memenuhi kebutuhan ini, mereka menghadirkan layanan Senior Health Centre yang menyediakan skrining, konsultasi dokter, pemeriksaan nutrisi, dan program Health Plan for Dementia. Program ini membantu mengendalikan faktor risiko seperti hipertensi, diabetes, dan kolesterol untuk memperlambat perkembangan demensia.

Keluarga ODD juga dapat bergabung dalam support group untuk berbagi pengalaman dan dukungan, membantu menjaga kualitas hidup pasien secara komprehensif.

Dengan pendekatan holistik ini, diharapkan kesadaran masyarakat tentang demensia meningkat, dan pasien mendapatkan penanganan lebih baik sejak dini.

Baca Juga: Sampai Nanti, Hanna!: Ketika Harapan Orang Tua Menjadi Beban Anak

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI