Kurangi Risiko Osteoporosis dengan Jalan Kaki dan Penuhi Nutrisi

Iman Firmansyah Suara.Com
Senin, 16 Desember 2024 | 10:00 WIB
Kurangi Risiko Osteoporosis dengan Jalan Kaki dan Penuhi Nutrisi
Ilustrasi kebiasaan mencegah osteoporosis. (Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Osteoporosis, penyakit diam-diam atau silent disease dan dapat dicegah ini, terus mengancam jutaan penduduk Indonesia. Data menunjukkan bahwa 2 dari 5 penduduk Indonesia berisiko terkena osteoporosis, dan sekitar 63% lansia mengalami penurunan aktivitas akibat penyakit ini.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan RI, dr Siti Nadia Tarmizi, M.Epid menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam upaya pengendalian osteoporosis.

Ia menyampaikan apresiasi terhadap kontribusi berbagai pihak dalam edukasi dan penanganan osteoporosis di Indonesia.

“Kementerian Kesehatan RI mengapresiasi kolaborasi strategis dari berbagai institusi untuk mengedukasi dan menangani osteoporosis. Kolaborasi ini sangat penting untuk membantu menurunkan angka prevalensi osteoporosis,” ujar dr. Siti Nadia.

Ia mengungkapkan, data Kemenkes RI menunjukkan prevalensi osteoporosis di Indonesia sebesar 23% pada perempuan berusia 50–70 tahun, dan meningkat menjadi 53% pada perempuan di atas 70 tahun.Ia menekankan bahwa osteoporosis sering kali tidak terdeteksi hingga terjadi kerusakan tulang, yang membutuhkan perawatan jangka panjang dan memberikan beban ekonomi serta sosial bagi keluarga yang merawat.

“Osteoporosis sebenarnya bisa dicegah sejak dini melalui pola hidup sehat, nutrisi yang cukup, aktivitas fisik teratur, dan pemeriksaan rutin. Informasi ini harus menjadi perhatian semua pihak agar kita bisa bersama-sama menjaga kesehatan tulang masyarakat Indonesia,” tambahnya.

Ketua Umum Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (PEROSI), Dr. dr. Tirza Z. Tamin, Sp.KFR, M.S(K), FIPM(USG) mengatakan, sesuai data Kementerian Kesehatan RI, data prevalensi osteoporosis cukup tinggi. Oleh karena itu, PEROSI senantiasa fokus pada edukasi, diagnosis dan penatalaksanaan osteoporosis.

"Kali ini, peringatan Hari Osteoporosis Nasional 2024 kami adakan secara bersamaan di 5 kota dengan harapan, informasi mengenai pencegahan osteoporosis dapat tersebar ke masyarakat luas. Jalan kaki 10.000 langkah adalah aktivitas yang kami rekomendasikan untuk pencegahan osteoporosis. Jalan kaki sangat terkait dengan kepadatan tulang dan tingkat kehilangan massa tulang," jelasnya.

Sementara itu, Fonterra Brands Indonesia melalui Anlene™dan Perhimpunan Osteporosis Indonesia (PEROSI) mengadakan program edukatif Fun Walk Hari Osteoporosis Nasional 2024 secara serentak di Jakarta, Bali, Surabaya, Yogyakarta, Medan dan Malang pada 15 Desember 2024 dan bertujuan untuk mengajak masyarakat Indonesia terus aktif dan terbebas dari risiko osteoporosis saat sudah berusia lanjut.

Baca Juga: Diare Hingga Leptospirosis: 5 Penyakit Ini Mengancam Saat Banjir

Kegiatan ini juga untuk memperingati Hari Osteoporosis Nasional dan sejalan dengan tema global World Osteoporosis Day yaitu “Say No To Fragile Bones”. Anlene™juga akan melanjutkan inisiatif serupa di tahun 2025 dengan skala yang lebih besar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI