Suara.com - Kesuburan seringkali dikaitkan dengan aspek medis semata. Nyatanya, faktor seksualitas dan psikologi juga memainkan peran yang sangat penting dalam upaya memiliki keturunan.
Hal itu diungkap oleh dokter sekaligus pemilik klinik kesuburan Bocah Indonesia, dr. Pandji Sadar.

Kata Pandji, hubungan seksual adalah fondasi utama dalam proses kehamilan. Meski begitu, tak semua pasangan yang aktif melakukan hubungan seksual bisa mendapatkan buah hati dengan mudah.
"Pasangan yang telah melakukan hubungan seksual secara alami namun terkendala belum garis dua membutuhkan bantuan melalui promil IUI atau bahkan IVF," kata dr. Panjdi kepada Suara.com, Kamis (5/12/2024).
Selain aspek fisik, kondisi psikologis juga akan sangat memengaruhi kesuburan. Kebahagiaan, dukungan pasangan, dan lingkungan yang harmonis, dipercaya dapat meningkatkan peluang kehamilan.
"Pengaruh psikologi akan membawa dampak pada kebahagiaan dan ini akan berpengaruh pada kesuburan. Namun bukan itu saja, tentu pasangan juga membutuhkan pendampingan profesional," tambahnya lagi.
Keduanya Penting

Lebih lanjut, Pandji mengingatkan mengenai pentingnya bagi laki-laki maupun perempuan untuk sama-sama memerhatikan isu kesuburan.
Terutama memerhatikan soal kualitas seksualitas serta kondisi psikologis yang ia sebut merupakan tanggung jawab bersama.
Baca Juga: Berbagai Inovasi Teknologi Ini Bantu Mengatasi Gangguan Kesuburan
"Baik laki-laki dan perempuan akan merasakan dampaknya, karena untuk memiliki buah hati dibutuhkan pemeriksaan dan perjuangan kedua belah pihak, bukan hanya dari satu sisi. Untuk itu kami selalu melihat pasien sebagai pasangan dan kesatuan dalam menjalankan program hamil," tambahnya lagi.