Malas Ganti Celana Dalam Picu Kista Perempuan Usia 20-30 Tahun? Ini Penjelasan Dokter

Riki Chandra Suara.Com
Kamis, 05 Desember 2024 | 13:36 WIB
Malas Ganti Celana Dalam Picu Kista Perempuan Usia 20-30 Tahun? Ini Penjelasan Dokter
Ilustrasi dokter (Unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kista merupakan kantong jaringan berisi cairan atau zat lain sering ditemukan pada perempuan berusia 20 hingga 30 tahun. Atas dasar itu, penting dilakukan pemeriksaan rutin untuk mendeteksi kondisi ini lebih awal.

"Pemeriksaan organ kandungan secara rutin sangat penting, sama seperti pemeriksaan kesehatan gigi," dokter spesialis obstetri dan ginekologi, dr. Ivander Utama, F.MAS, SpOG, MSc, dikutip dari Antara, Kamis (5/12/2024).

Menurutnya, kemunculan kista kerap tidak menimbulkan gejala, sehingga hanya terdeteksi saat pemeriksaan kesehatan, seperti USG atau pemeriksaan kesehatan reproduksi.

Jenis kista sangat beragam, mulai dari kista ovarium, kista payudara, kista dermoid, hingga kista ginjal. Penyebabnya pun beragam, meliputi faktor genetik, infeksi, cacat pada sel, inflamasi kronis, penyumbatan saluran tubuh, hingga parasit.

"Kebanyakan kista ditemukan melalui pemeriksaan kesehatan rutin atau pemeriksaan kehamilan. Inilah pentingnya perempuan aktif secara seksual rutin melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan, termasuk USG setahun sekali," katanya.

Ivander menegaskan bahwa tidak ada makanan atau minuman tertentu yang menjadi penyebab utama kista. Pola hidup sehat dengan gizi seimbang lebih berperan dalam menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Terkait mitos bahwa kemalasan mengganti celana dalam bisa memicu kista, dokter Ivander membantahnya. "Itu hanya mitos. Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung anggapan tersebut," katanya.

Gejala kista tergantung lokasi tumbuhnya. Pada kulit, bisa muncul benjolan di wajah, leher, atau bagian tubuh lainnya. Namun, kista ovarium sering kali tidak menunjukkan gejala hingga akhirnya dideteksi melalui USG.

Penanganan kista juga bervariasi. Kista fungsional dapat hilang dengan sendirinya dalam siklus haid berikutnya, sementara kista endometriosis (kista coklat) sering membutuhkan tindakan operasi jika menimbulkan nyeri berat.

"Kista ovarium sangat bergantung pada jenis dan keluhan pasien. Penanganannya bisa observasi hingga operasi," jelasnya.

Ia mengingatkan pentingnya deteksi dini, terutama bagi perempuan yang aktif secara seksual, dengan menjalani pemeriksaan USG secara berkala untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI