Suara.com - Kebiasaan minum minuman panas dalam jangka panjang berisiko memengaruhi kesehatan, khususnya saluran cerna. Fakta itu diungkap dokter spesialis bedah Shilpi Agrawal dari HCG Cancer Centre, Mumbai.
Menurutnya, suhu tinggi pada minuman panas dapat meningkatkan peluang terkena kanker kerongkongan dan kanker mulut.
"Penelitian selama bertahun-tahun menunjukkan adanya hubungan antara konsumsi minuman panas dan risiko kanker di saluran pencernaan atas," kata Shilpi Agrawal, sebagaimana dilaporkan Hindustan Times, dikutip dari Antara, Selasa (3/12/2024).
Shilpi menjelaskan bahwa paparan suhu tinggi pada saluran pencernaan dapat menyebabkan peradangan di esofagus (esofagitis) dan perubahan sel yang dikenal sebagai displasia. Kedua kondisi ini merupakan prekursor kanker.
"Minuman panas dapat mengganggu cara sel membelah dan memperbaiki diri, yang pada akhirnya meningkatkan risiko kanker," ujarnya.
Meskipun minuman panas tidak secara langsung memengaruhi DNA, penelitian menunjukkan dampaknya pada cara sel berfungsi.
Selain minuman panas, faktor lain seperti merokok, konsumsi alkohol, dan pola makan buruk juga menjadi penyebab kanker kerongkongan. Namun, risiko ini dapat diminimalkan dengan memastikan minuman tidak dikonsumsi dalam kondisi terlalu panas.
"Pastikan suhu minuman Anda aman untuk diminum agar tidak merusak sel di saluran cerna," tambahnya.
Penelitian ini mengingatkan pentingnya memperhatikan kebiasaan sederhana seperti suhu minuman yang dikonsumsi, untuk mencegah masalah kesehatan jangka panjang.