Suara.com - Akses pelayanan kesehatan yang merata adalah hak dasar setiap individu, namun kenyataannya banyak masyarakat di pelosok Nusantara yang kesulitan mendapatkannya. Keterbatasan infrastruktur, geografis, dan tenaga medis menjadi tantangan utama dalam memberikan layanan kesehatan yang memadai di daerah terpencil.
Akses pelayanan kesehatan merupakan hak fundamental setiap manusia, namun masih banyak masyarakat di daerah terluar yang menghadapi tantangan serius dalam memperoleh layanan kesehatan dasar. Kondisi ini bukan sekadar tantangan geografis, melainkan persoalan kemanusiaan yang membutuhkan perhatian menyeluruh.
Alasan Krusial Mengapa Akses Kesehatan Penting
1. Pencegahan Dini Penyakit
Baca Juga: BNI Mastercard World Hadir dengan Desain dan Fitur Baru, Hidup Makin Sehat Travelling Makin Seru
Masyarakat terluar seringkali menghadapi risiko kesehatan yang lebih tinggi akibat:
- Keterbatasan informasi kesehatan
- Minimnya fasilitas pemeriksaan berkala
- Rendahnya pengetahuan tentang pencegahan penyakit
Pemeriksaan berkala dan edukasi kesehatan dapat mengurangi risiko penyakit kronis dan menurunkan angka kematian dini.
2. Penurunan Angka Kematian Ibu dan Anak
Di daerah terpencil, ibu dan anak adalah kelompok paling rentan. Akses kesehatan yang terbatas dapat berakibat:
- Tingginya angka kematian ibu melahirkan
- Rendahnya kualitas pelayanan persalinan
- Minimnya pendampingan kesehatan anak
Pelayanan kesehatan komprehensif dapat menyelamatkan nyawa dan meningkatkan kualitas hidup generasi mendatang.
Baca Juga: Bank Mandiri Wujudkan Komitmen SDGs dengan Solusi Digital dan Program Bantuan di Sektor Kesehatan
3. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
Kesehatan memiliki korelasi langsung dengan produktivitas:
- Masyarakat sehat mampu bekerja lebih produktif
- Menurunnya biaya pengobatan jangka panjang
- Meningkatnya kesempatan pengembangan ekonomi keluarga
Investasi di bidang kesehatan akan berdampak positif pada pembangunan ekonomi komunitas.
4. Perlindungan terhadap Kelompok Rentan
Masyarakat terluar kerap terdiri dari:
- Komunitas adat
- Penduduk pulau terpencil
- Masyarakat dengan keterbatasan ekonomi
Akses kesehatan menjadi benteng perlindungan untuk:
- Mengurangi diskriminasi layanan
- Menjamin hak dasar kesehatan
- Menciptakan kesetaraan akses
Menjawab tantangan ini, Rumah Sakit Kapal yang diluncurkan oleh Badan Wakaf Al-Qur'an (BWA) menghadirkan solusi inovatif untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat di kepulauan.
"Rumah Sakit Kapal BWA ini menjadi awal dari perkembangan pelayanan kesehatan khususnya untuk masyarakat kepulauan. Dengan keberadaan Rumah Sakit Kapal tersebut bisa menolong masyarakat kita di daerah kepulauan yang sulit diakses untuk pelayanan kesehatan yang statis," ujar Yuli Astuti Saripawan, Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Kementerian Kesehatan RI.
Rumah Sakit Kapal ini dilengkapi fasilitas seperti ruang poli gigi, laboratorium, apotek, hingga kamar operasi sederhana, menjadikannya sebagai solusi praktis bagi masyarakat yang membutuhkan layanan medis darurat atau rutin.
Keberhasilan proyek ini tidak terlepas dari sinergi berbagai pihak, mulai dari donatur corporate hingga lembaga amil zakat nasional. PT Sarana Multi Infrastruktur, Dompet Dhuafa, Rumah Zakat, dan Permata Bank Syariah adalah beberapa pihak yang berkontribusi dalam pengadaan fasilitas dan operasional Rumah Sakit Kapal BWA.
Pelayanan Rumah Sakit Kapal BWA tidak hanya berfokus pada pengobatan, tetapi juga pada pemberdayaan masyarakat melalui edukasi. Misalnya, di Pulau Tunda dan Pulau Panjang, tim medis memberikan pelatihan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Basic Life Support, serta personal hygiene kepada warga dan pelajar.